tag:blogger.com,1999:blog-30187378888512703352024-03-20T04:28:15.138-07:00Nurul Amanah "UYUY"" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-792746271281241952013-04-02T19:03:00.000-07:002013-04-02T19:03:00.953-07:00INOVASI TEKNOLOGI<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: Arial;">Definisi Inovasi Teknologi</span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;"><span>Inovasi atau<em><span style="font-family: Arial;"> innovation </span></em>berasal dari kata <em><span style="font-family: Arial;">innovate</span></em>(English) dan <em><span style="font-family: Arial;">innovare</span></em>(bhsa Latin) artinya membuat
perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Sedangkan pengertian Inovasi
Teknologi yaitu memperkenalkan suatu teknologi yang baru, pelayanan yang baru,
dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Dalam definisinya, innovasi tidak diartikan sebagai <em><span style="font-family: Arial;">penemuan(</span></em><strong><i><span style="font-family: Arial;">discovery), </span></i></strong>tetapi berbeda
maknanya. Bedanya yaitu, invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai
hasil kegiatan manusia, sedangkan discovery yaitu sesuatu yang sebelumnya telah
ada, tetapi baru diketahui/ditemukan kembali oleh manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Inovasi adalah penciptaan produk yang lebih baik atau
lebih efektif, proses, layanan, teknologi, atau gagasan yang diterima oleh
pasar, pemerintah, dan masyarakat. Inovasi berbeda dengan penemuan dalam
inovasi mengacu pada penggunaan ide baru atau metode, sedangkan penemuan lebih
mengacu langsung pada penciptaan gagasan atau metode itu sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Pembaharuan atau inovasi merupakan proses
memodifikasi obyek atau proyek yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Inovasi
berarti baru atau perpanjangan. Kata ini berasal dari kata Latin yaitu
innovatio, dan mengacu pada metode, ide atau objek yang dibuat dan mirip atau
sama dengan yang sebelumnya. Saat ini, inovasi adalah kata yang paling sering
digunakan dalam konteks ide-ide dan penemuan serta eksploitasi ekonomi terkait,
dan inovasi adalah penemuan yang datang di pasar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Menurut Freeman Inovasi adalah proses yang mencakup
kegiatan teknis, desain, pengembangan, manajemen dan mengakibatkan
komersialisasi baru (atau yang ditingkatkan) produk, atau penggunaan pertama
dari baru (atau yang ditingkatkan) dalam proses. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Inovasi juga dapat didefinisikan sebagai melakukan
lebih banyak dengan lebih sedikit sumber daya, dengan memungkinkan efisiensi
dalam proses, baik pengiriman produktif atau administratif atau keuangan atau
jasa, meningkatkan dan menjadi mesin daya saing. Inovasi menciptakan
peningkatan daya saing ketika dapat dianggap sebagai faktor kunci dalam
pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Inovasi kata berasal dari kata Latin innovatus, yang
merupakan bentuk kata benda dari innovare "untuk memperbarui atau
berubah," yang berasal dari di-"menjadi" Novus-+
"baru". Difusi inovasi penelitian ini pertama kali dimulai pada tahun
1903 oleh peneliti mani Gabriel Tarde, yang pertama kali diplot kurva difusi
berbentuk S. Tarde (1903) mendefinisikan
proses inovasi-keputusan sebagai serangkaian langkah yang meliputi: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: Arial;">pengetahuan
dasae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: Arial;">Membentuk sikap</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: Arial;">Sebuah keputusan
untuk diambil atau ditolak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: Arial;">Penerapan dan
penggunaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: Arial;">Konfirmasi
keputusan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: Arial;">Contoh Inovasi Teknologi</span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic;">Para akademis dan peneliti
terus mencari inovasi teknologi untuk terus menopang gaya hidup manusia yang terus berkembang
dengan cara yang lebih hijau, dan saat ini telah muncul inovasi-inovasi yang
menunjukan harapan yang optimistik akan masa depan yang lebih hijau loh. Mau
tahu inovasi apa saja itu ? yuk simak top 3 berikut.</span><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2012/08/wave-power-buoy-27364234.png.492x0_q85_crop-smart.jpg"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img border="0" height="230" src="file:///C:\DOCUME~1\User\LOCALS~1\Temp\msohtml1\05\clip_image002.jpg" style="max-width: 100%; width: 492px;" width="288" /></span></span></a></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">Source : <a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2012/08/wave-power-buoy-27364234.png.492x0_q85_crop-smart.jpg">Tree
Hugger</a></span></i></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">1.
Energi Tenaga Ombak</span></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Inovasi teknologi energi saat ini yang cukup
potensial sebagai energi alternatif adalah energi tenaga ombak. Tenaga ombak
sama penting dan berpotensinya dengan energi angin serta solar hanya saja
frekuensinya munculnya yang lebih sedikit dibanding angin dan solar. Salah satu
contoh perusahaan yang sudah menjalankannya adalah perusahaan bernama Ocean
Power Technologies (OPT). Energi tenaga ombak dihasilkan oleh OPT dengan
menggunakan produknya yang bernama The PowerBuoy, yang bekerja dengan
mengkonversi ombak laut menjadi listrik. The PowerBuoy telah dites
keefektifannya di samudera Pasifik dan Atlantik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2012/07/PN201204-06e_300dpi.jpeg.492x0_q85_crop-smart.jpg"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img border="0" height="245" src="file:///C:\DOCUME~1\User\LOCALS~1\Temp\msohtml1\05\clip_image004.jpg" style="max-width: 100%; width: 492px;" width="177" /></span></span></a></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">Source : <a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2012/07/PN201204-06e_300dpi.jpeg.492x0_q85_crop-smart.jpg">Tree
Hugger</a></span></i></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 100.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">2.
Turbin Angin Masif</span></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Aplikasi turbin angin untuk menghasilkan listrik
telah cukup lama diaplikasikan sebagai sumber energi alternatif. Ukuran turbin
angin ini saat ini telah mencapai skala yang cukup masif, besarnya rotor turbin
bukanlah hanya karena nilai estetika melainkan semakin besarnya ukuran rotor
maka kapasitas energi yang dihasilkan akan semakin besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Salah satu contoh turbin angin masif dapat dilihat
pada turbin angin yangdiproduksi oleh perusahaan yang dulu sempat terkenal
dengan produk mobilephonenya, Siemens. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2011/10/solarcity-google-solar-power-photo-002.jpg"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img border="0" height="211" src="file:///C:\DOCUME~1\User\LOCALS~1\Temp\msohtml1\05\clip_image006.jpg" style="max-width: 100%; width: 468px;" width="372" /></span></span></a></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">Source : <a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2011/10/solarcity-google-solar-power-photo-002.jpg">Tree
Hugger</a></span></i></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">3.
Solar PV residensial yang bisa di install dengan cepat</span></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Salah satu kendala dari kurang maraknya aplikasi
solar panel oleh publik adalah masih cukup rumitnya instalasi solar panel di
wilayah residensial, walaupun harga mayoritas solar panel sendiri sudah cukup
terjangkau namun biaya instalasinya masih terbilang cukup tinggi. Salah satu
contoh solar panel yang mudah untuk diinstalasi adalah produksi dari perusahaan
berbasis di Tucson Amerika Serikat bernama Solon. Solon memproduksi solar panel
dengan bracket yang terstandarisasi hingga petugas instalasi solar panel mampu
menginstall di atap rumah dalam waktu kurang dari sehari saja, yang tentunya
akan mengurangi biaya instalasi dan bisa meningkatkan minat publik terhadap
solar panel residensial.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2012/07/solon-solar-panel-installation-3457346.png.492x0_q85_crop-smart.jpg"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img border="0" height="296" src="file:///C:\DOCUME~1\User\LOCALS~1\Temp\msohtml1\05\clip_image008.jpg" style="max-width: 100%; width: 492px;" width="312" /></span></span></a></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">Source : <a href="http://media.treehugger.com/assets/images/2012/07/solon-solar-panel-installation-3457346.png.492x0_q85_crop-smart.jpg">Tree
Hugger</a></span></i></b><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: normal;">4. Di Bidang Kedokteran</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Mata Bionik</span></strong><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Seperti sudah dipaparkan sebelumnya, mata bionik
memberikan secercah harapan pada penyandang tunanetra di seluruh dunia
[baca: <a href="http://tekno.liputan6.com/berita/200906/235125/Mata.Bionik.untuk.Tunanetra"><b><span style="color: #772124;">Mata Bionik untuk Tunanetra</span></b></a>]. Pasalnya,
mata palsu itu membantu fungsi retina yang rusak dengan mekanisme yang cukup
rumit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Segala informasi visual yang terekam oleh sebuah
kamera mini di mata bionik, diproses menjadi sinyal elektronik dan dikirimkan
pada implan elektroda. Dengan begitu, tunanetra diharapkan dapat melihat
seperti orang normal. Menurut Dr. John Pezaris dari Universitas Harvard, Cambridge, mata bionik
akan bekerja lebih baik pada tunanetra yang sebelumnya tidak buta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Protein
Tulang Jitu </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Sejak 1960, para peneliti telah mengetahui sebuah
protein yang mampu memperbaiki jaringan tulang yang rusak. Namun sayang,
teknologi tersebut tidak bekerja sempurna.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Terkadang, tumbuh jaringan tulang yang salah atau
bahkan tumbuh tulang pada bagian yang seharusnya tidak tumbuh. Pada 2005,
ilmuwan asal University of California, Los Angeles, (UCLA) menggunakan protein
UCB-1 yang dapat menstimulus pertumbuhan tulang pada jaringan yang tepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pankreas
Portabel</span></strong><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Menurut Aaron Kowalski, kepala proyek riset di the
Juvenile Diabetes Research Foundation, pankreas buatan yang mampu memonitor
gula darah dan kadar insulin dalam tubuh seseorang akan dilempar ke pasar dalam
waktu dekat. Ia mengatakan alat ini mengombinasikan dua teknologi, yaitu pompa
insulin dan monitor glukosa berkelanjutan. Dengan alat ini, penderita diabetes
yang tergantung pada insulin akan lebih mudah menjalani hidup secara normal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lidah Super
Sensitif</span></strong><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Profesor komputer dan mesin elektrik asal Universitas
Texas di Austin, Texas,
Dean Neikirk, menciptakan lidah elektronik yang dapat menganalisis cairan dan
menentukan kandungan kimianya secara tepat. Lidah ini menggunakan <em><span style="font-family: Arial;">mikrosphere</span></em>, semacam sensor mini yang
berubah warna jika terekspos pada target spesifik, seperti berbagai jenis
sugar. Alat ini hanya bisa merasakan rasa "enak" secara kimiawi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">5.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tangan
Mekanik</span></strong><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Pasien amputasi pada bagian tangan kini boleh merasa
sedikit lega. Pasalnya, Dr. Todd Kuiken dari Institut Rehabilitasi Chicago
berhasil membuat tangan mekanik yang berfungsi hampir sama dengan tangan
sungguhan. Tangan ini tersambung ke otak oleh sejumlah saraf motorik buatan.
Jika sang pemakai ingin menggerakkan tangannya, saraf-saraf yang seharusnya
mengirim sinyal pada tangan sungguhan beralih menuju tangan mekanik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">6.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lutut
Pintar</span></strong><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Lutut adalah bagian tubuh yang tidak mempunyai
kemampuan berpikir dengan sendirinya. Namun tidak begitu dengan lutut bionik
buatan The Massachusetts Institute of Technology (MIT) bernama RHEO. Alat ini
memiliki kepintaran buatan yang akan memberikan rasa nyaman pada penderita
kelumpuhan. RHEO akan mempelajari cara berjalan sang pengguna dan mendeteksi medan seperti apa yang
sedang ditapaki dengan menggunakan semacam sensor</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">7.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ginjal
Portabel</span></strong><span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Menyingkirkan racun dalam darah dan menjaga kadar
cairan tubuh selalu seimbang adalah rutinitas yang harus dijalani penderita
gagal ginjal. Untuk melakukan itu, mereka harus menggunakan mesin dialisis yang
biasanya berukuran sebesar pengering pakaian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Singkirkan alat itu karena ginjal portabel berukuran
kecil dan berbobot ringan telah hadir di hadapan kita. Walau mini, alat buatan
Martin Roberts dan David B.N. Lee asal UCLA bekerja lebih baik ketimbang mesin
dialisis konvensional. Ginjal buatan ini dapat bekerja 24 jam sehari, tujuh
hari seminggu, seperti layaknya ginjal sungguhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">8.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sel
Artifisial </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Terkadang, untuk mengantarkan efek obat ke lokasi
tepat di dalam tubuh, sebuah pil atau injeksi saja tidak cukup. Daniel Hammer,
profesor biologi asal Universitas Pennsylvania
mempunyai metode lain, yaitu menggunakan sel buatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Sel yang terbuat dari polimer ini dapat meniru fungsi
sel darah putih yang menjelajahi seluruh jaringan tubuh. Kreasi mengagumkan
bernama c ini mampu mengirim obat-obatan menuju tempat yang dibutuhkan, membuat
perjuangan melawan sejumlah penyakit seperti kanker menjadi lebih mudah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">9.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tubuh Lama,
Penis Baru </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Disfungsi ereksi dapat menjadi momok menakutkan bagi
hampir semua pria di dunia ini. Tak usah ditanya mengapa, karena seks terkadang
dianggap segalanya oleh kaum adam. Untungnya, Anthony Atala dan tim dari Universitas Wake Forest, AS, sukses mengembangkan jaringan organ
bernama <em><span style="font-family: Arial;">corpora cavernosa</span></em>,
jaringan berlubang yang diisi darah saat ereksi terjadi. Percobaan dilakukan
dengan mengkebiri kelinci dewasa. Setelah beberapa bulan, jaringan baru
terbentuk dan sang penis sudah bisa "berjaya" kembali.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">10.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Memindahkan
Otak </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Mengganti beberapa bagian otak tidaklah semudah
mengganti bagian tubuh lain seperti tangan atau kaki. Namun, hal itu mungkin
dilakukan pada masa mendatang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Arial;">Pasalnya, profesor Theodore
Berger asal
University of Southern California telah
menciptakan <em><span style="font-family: Arial;">chip </span></em>komputer
yang mampu menggantikan <em><span style="font-family: Arial;">hippocampus</span></em>,
bagian otak yang mengontrol ingatan jangka pendek dan pemahamam spasial. Chip
ini mampu menormalkan fungsi otak penderita penyakit Alzheimer dan stroke.
(Livescience/YUS).</span></div>
http://ristyandi.blogspot.com/p/inovasi-teknologi-terbaru.htmlhttp://daus-kurniawan.blogspot.com/2012/04/inovasi-teknologi-dan-invensi-teknologi.htmlhttp://id.shvoong.com/business-management/technology-operations-management/2293840-pengertian-inovasi/#ixzz2PMNCThy6<a href="http://www.proecosystem.com/media/content/279">http://www.proecosystem.com/media/content/279</a>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-51675816372874740632013-03-19T17:52:00.000-07:002013-03-21T01:14:48.133-07:00PERANGKAT MULTIMEDIA<span class="CommentLarge"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Pengertian Multimedia<br /><br />Multimedia
adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks,
suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi
(link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan
berkomunikasi. (wikipedia). Multimedia sering digunakan dalam dunia
hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia
Game.<br /><br />Multimedia
dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia
pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam
kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, <a href="http://id.88db.com/Photo-Multimedia/Audio-Video/ad-331627/"><span style="color: windowtext;">multimedia</span></a>
digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan
sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.<br /><br />Beberapa alat multimedia<br /><br />Alat
multimedia saat ini tidak hanya menggunakan komputer saja. Alat
komunikasi seperti HP pun sudah menjadi sebuah perangkat multimedia yang
semakin canggih. Dengan menggunakan HP yang terbaru kita bisa
menggunakan fasilitas teleconference, menonton TV, mengakses internet
dan berbagai fasilitas wireless (koneksi tanpa kabel) lainnya. <br /><br />Selain
HP atau ponsel, Camera Digital saat ini juga sudah berfungsi sebagai
perangkat multimedia yang dapat menyajikan suara, teks, animasi walaupun
belum dapat mengakses internet.<br /><br />Perangkat-perangkat multimedia<br /><br />Sebenarnya apa saja perangkat yang mendukung multimedia sebuah komputer? Sekarang juga telah banyak jasa <a href="http://id.88db.com/Photo-Multimedia/Audio-Video/ad-331627/"><span style="color: windowtext;">sewa multimedia</span></a>. Berikut adalah perangkat-perangkat yang dibutuhkan :<br /><br />1. Perangkat lunak / aplikasi multimedia.<br />Perangkat
lunak ini digunakan untuk menjalankan fungsi multimedia pada komputer.
Contoh perangkat lunak untuk multimedia adalah Windows media player yang
dapat digunakan untuk menjalankan CD atau DVD pada komputer kita.<br /><br />2. CD / DVD ROMDigunakan untuk memutar berbagai jenis CD, VCD dan DVD.</span></span></span><br />
<span class="CommentLarge"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />3. Sound CardSound
card (kartu suara) adalah perangkat yang terhubung pada papan induk
(motherboard) yang berfungsi sebagai alat untuk mengolah dan mnegontrol
suara, baik suara yang masuk (merekam) dan suara yang keluar melalu
speaker. Hal ini dimungkinkan karena pada sound card terdapat masukan
(Line in, Mic dan MIDI) serta keluaran (line out/speaker out).<br /><br />4. Kartu grafis (Graphic Card / Display Adapter)Kartu
grafis merupakan perangkat yang terhubung langsung di papan induk
komputer yang berfungsi untuk mengolah citra (gambar) agar mempunyai
kualitas yang baik. Saat ini kartu grafis yang sering digunakan adalah
kartu grafis yang menggunakan teknologi AGP (Accelerated Graphics Port).<br /><br />5. TV TunerTV
Tuner merupakan perangkat yang memungkinkan komputer untuk menangkap
siaran televisi dan menampilkannya pada layar monitor. TV Tuner biasanya
berupa kartu (card) yang dipasang pada card expansi. Tapi ada juga TV
Tuner External yang dipasang di luar komputer, bahkan bisa langsung
dihubungkan ke monitor.<br /><br />6. SpeakerSpeaker (pengeras suara) merupakan perangkat output untuk menghasilkan suara. Contohnya headset.</span></span></span><br />
<span class="CommentLarge"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><a href="http://kamissore.blogspot.com/2010/01/mengenal-perangkat-multimedia.html">http://kamissore.blogspot.com/2010/01/mengenal-perangkat-multimedia.html</a> </span></span></span><br />
<br />
<span class="CommentLarge"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"> </span></span><span style="font-family: 'Book Antiqua';"><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span></span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-47766511749735744272012-10-24T03:48:00.001-07:002012-10-24T03:48:20.127-07:00PERBEDAAN ARSITEKTUR KOMPUTER DAN ORGANISASI KOMPUTER<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PERBEDAAN ARSITEKTUR KOMPUTER DAN ORGANISASI KOMPUTER</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nama<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Nurul Amanah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">NPM<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>13409473</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kelas<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>4IB01</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Arsitektur Komputer</b> : </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Dalam bidang
teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur
pengoperasian dasar dari suatu sistem computer.Biasanya mempelajari
atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan eksekusi logis sebuah
program.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Arsitektur
komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari
kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem
interkoneksinya).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Dalam hal ini,
implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan
terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan
data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).
Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann,
CISC, RISC, blue Gene, dll.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Arsitektur
komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus
seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan
target biayanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Arsitektur komputer mempelajari atribut -
atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer, <span class="fullpost">dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program</span></span>.<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Sebagaimana contoh: set instruksi, aritmetika
yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Arsitektur
komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Set instruksi (ISA)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Arsitektur mikro dari ISA,
dan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sistem desain dari seluruh
komponen dalam perangkat keras komputer ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Organisasi Komputer :</b> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Organisasi
komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan
interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek
arsitekturalnya. Biasanya mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit
operasional komputer dan hubungan antara komponen-komponen sister komputer.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Contoh aspek
organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori,
dan sinyal – sinyal kontrol.Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian
atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.
Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan,
mekanisme I/O.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Sebagai contoh
apakah suatu komputer perlu memiliki instruksi pengalamatan pada memori
merupakan masalah rancangan arsitektural. Apakah instruksi pengalamatan
tersebut akan diimplementasikan secara langsung ataukah melalui mekanisme cache
adalah kajian organisasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Jika organisasi komputer mempelajari bagian
yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen
sistem computer,dan interkoneksinya yang merealisasikan spesifikasi
arsitektural</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">contoh: teknologi hardware, perangkat antarmuka (interface), teknologi
memori, sistem memori, dan sinyal–sinyal kontrol</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Perbedaaan Utamanya :</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Organisasi Komputer :</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
-<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bagian yang terkait dengan
erat dengan unit – unit operasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
-<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Contoh : teknologi hardware,
perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal – sinyal
control</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Arsitektur Komputer :</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
-<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Atribut – atribut sistem komputer yang terkait
dengan seorang programmer<br />
-<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Contoh : Set instruksi, aritmetika
yang dipergunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O </div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">SUMBER :</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://elenin-salmanal-farisi.blogspot.com/2012/03/dalam-bidang-teknik-komputer-arsitektur.html">http://elenin-salmanal-farisi.blogspot.com/2012/03/dalam-bidang-teknik-komputer-arsitektur.html</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><a href="http://www.ziddu.com/download/16642186/trisatyaarkom.docx.html">http://www.ziddu.com/download/16642186/perbedaan
organisasi komputer dan arsitektur komputer.docx.html</a></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://joglio.blogspot.com/2011/10/tugas-organisasi-dan-aksitektur.html#.UIZYGa7RzHo">http://joglio.blogspot.com/2011/10/tugas-organisasi-dan-aksitektur.html#.UIZYGa7RzHo</a></div>
" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-48698276403535161332012-10-24T03:46:00.006-07:002012-10-24T03:46:53.310-07:00ETIKA MENULIS DI BLOG<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ETIKA MENULIS DI BLOG</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nama<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Nurul Amanah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">NPM<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>13409473</b></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: .5in .75in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kelas<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>4IB01</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">12 Butir Kesepakatan Etika Menulis Blog :
</b></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Menghargai dan menjunjung tinggi perlindungan
Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari plagiarisme, pembajakan, dan selalu
mencantumkan sumber setiap kali mengutip karya orang lain. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak mendiskreditkan pihak lain dan selalu
berkomitmen untuk menulis secara proporsional. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang
mengandung unsur pornografi. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selalu berbagi pengetahuan dan kebaikan
melalui blog masing-masing.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
5. Tidak berprasangka
dan hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap
dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
6.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak melakukan spamming melalui kolom
komentar. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
7.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tetap menjaga kesopanan dan rasa saling
menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang dikunjungi.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
8.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak melakukan hack pada website atau blog
lain.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
9.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang
mengandung unsur SARA.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
10.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Menggunakan bahasa yang baik dalam menulis.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
11.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi
dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang lain.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
12.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bersedia meralat informasi yang telah ditulis
dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam memuat tulisan di
blog.* </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://www.pikiran-rakyat.com/node/150392">http://www.pikiran-rakyat.com/node/150392</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
Beberapa point
yang perlu diperhatikan saat menulis di blog adalah sebagai berikut:</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Isi
tulisan tidak mengandung unsur SARA</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Masalah SARA sangat
rentang menimbulkan pertentangan yang akan berakibat buruk apalagi ditulis
dalam media online yang bersifat mudah menyebar. Pemahaman orang tentang hal
ini tentu saja berbeda-beda berdasarkan latar belakan orang yang membacanya.
Keanekaragaman pemikiran tersebut akan menyulut masalah SARA yang ditulis dalam
suatu blog menjadi masalah yang serius dan susah terkendalikan.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
2.
Tidak berbau pornografi</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Suatu hal yang perlu
diingat sebagai penulis blog disini bahwa blog dapat diakses oleh siapapun
tidak terkecuali oleh anak dibawah umur. Memang penyedia layanan hosting blog
seperti wordpress pun telah merilis aturan di term servicenya telah melarang
adanya unsur pornografi dan akan memberi sanksi pada penulis ayng melanggar.
Akan tetapi unsur pornografi yang diselipkan dalam kata-kata berbahasa indonesia akan
sulit untuk terlacat.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
3.
Tidak melanggar hak cipta</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Hal ini perlu
digaris-bawahi karena banyak blog yang menyertakan link ke suatu file berupa
lagu, buku elektronik, software, film atau karya lain yang sebenarnya
terlindungi oleh hak cipta. Memang ada banyak perdebatan tentang hak cipta.
Akan tetapi sebagai penulis yang baik kita berusaha untuk tidak melanggar hak
cipta.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
4.
Pencantuman sumber tulisan</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Dalam menulis, kita
seharusnya menghargai penulis lainya apabila kita menulis berdasarkan referensi
yang ada pada artikel penulis lain. Mencopy-paste adalah suatu hal yang sangat
dilarang pada tulisan ilmiah, tetapi di blog menurut pendapat saya masih bisa
ditoleransi asal mencantumkan sumbernya dan membuat link ke sumber tersebut.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Jika kita ingin belajar
menulis maka hindarilah copy paste. Dengan membaca dari berbagai sumber dan
ditambah dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menulis tanpa harus
mencopy paste artikel dari orang lain. Sekali lagi kita bisa meneruskan tulisan
orang lain yang kita anggap bermanfaat dan menyebutkan bahwa tulisan tersebut
berasal dari sang penulis aslinya.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
5.
Penggunaan Inisial</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Pada saat membahas suatu
kasus yang belum jelas, sebaiknya menggunakan inisial. Asas praduga tidak
bersalah sebaiknya kita terapkan. Intinya dalam menulis adalah tujuan yang akan
kita capai. Kiat bisa menyamarkan suatu kasus dalam bentuk cerita fiksi dengan
penokohan yang berbeda untuk menyampaikan pesan dan hikmah yang dapat diambil
dari suatu kasus.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
6.
Kata kunci yang tepat</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Terkadang untuk
kepentingan meningkatkan traffik blog, orang membuat kata kunci yang tidak
sesuai dengan isi artikelnya. Hal ini akan menyesatkan pencari artikel. Mungkin
masih bisa ditoleransi kalo isinya berguna bagi pencari artikel yang tersasar
atau pencari produk yang tersasar tersebut.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Sekali lagi ini hanya
etika saja jika kita tidak ingin mempersulit orang lain. Memang sangat banyak
informasi yang tidak relevan dengan yang kita cari di internet tapi setidaknya
dengan menggunakan kata kunci yang tepat kita sedikit mengurangi masalah
tersebut. Kontribusinya memang tidak significant tapi kalo semua penulis
menggunakan keyword yang tepat akan memudahkan pembaca.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://dhidik.wordpress.com/2009/10/11/etika-menulis-blog/">http://dhidik.wordpress.com/2009/10/11/etika-menulis-blog/</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-60697971738724413352011-10-11T10:08:00.000-07:002011-10-11T10:08:03.273-07:00Pengertian Present, Future, Annual, Gradient, dan Interest Periode1. Present Worth<br />
Present Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu pada pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.<br />
2. Future Worth<br />
Future Worth atau nilai kelak adalah nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.<br />
3. Annual Worth<br />
Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.<br />
4. Gradient<br />
Gradient adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan secara seragam.<br />
5. Interest Periode<br />
Periode Bunga (interest period) adalah interval waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga. Biasanya dalam perhitungan bunga digunakan periode 1 tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau bulanan (monthly). Secara umum tingkat suku bunga dinyatakan dengan annual interest rate.<br />
<br />
Berikut ini adalah tabel rumus Dari P,F,A,G,I<br />
<br />
<div align="center"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 517px;"><tbody>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">No</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">Dicari</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">Diberikan</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">Faktor</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">Persamaan</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">Formula</td></tr>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">1</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">P</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">F</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">(P/F,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">P = F (P/F,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">P = F[1/(1+i)<sup>n</sup>]</td></tr>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">2</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">F</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">P</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">(F/P,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">F = P (F/P,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">F = P(1+i)<sup>n</sup></td></tr>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">3</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">P</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">A</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">(P/A,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">P = A (P/A,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">P = A{[(1+i)<sup>n</sup>-1]/i(1+i)<sup>n</sup>}</td></tr>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">4</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">A</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">P</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">(A/P,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">A = P (A/P,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">A = P{i(1+i)<sup>n</sup>/[(1+i)<sup>n</sup>-1]}</td></tr>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">5</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">A</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">F</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">(A/F,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">A = F (A/F,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">A = F{i/[(1+i)<sup>n</sup>-1]}</td></tr>
<tr><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">6</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">F</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">A</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="64">(F/A,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="103">F = A (F/A,i,n)</td><td nowrap="nowrap" valign="bottom" width="159">F = A{[(1+i)<sup>n</sup>-1]/i}</td></tr>
</tbody></table></div><div style="text-align: center;"><strong>DAFTAR PUSTAKA</strong></div><a href="http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/time-value-of-money/">http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/time-value-of-money/</a><br />
http://inuboa.wordpress.com/2011/09/26/tahap-pengambilan-keputusan-faktor-faktor-pada-ekonomi-teknik-dan-bunga/<a href="http://iambigsmart.wordpress.com/2011/10/10/pengertian-present-future-annual-gradient-interest-periode/">http://iambigsmart.wordpress.com/2011/10/10/pengertian-present-future-annual-gradient-interest-periode/</a>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-49935004438675727712011-10-11T10:05:00.000-07:002011-10-11T10:05:15.218-07:00KONSEP DASAR EKONOMI TEKNIK<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">I. PENGERTIAN <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Wirausaha adalah orang yang mengorganisasikan dan mengelola sendiri suatu kegiatan usaha dengan menanggung resiko atas usahanya itu. Ia bertanggung jawab atas usahanya, resiko finansial, material dan sumber daya manusia yang ada di dalam usahanya. Wirausaha biasanya bertindak selaku pemilik pimpinan atau manager dan sekaligus sebagai operator dari kegiatan usahanya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pengertian wirausaha adalah berasal dari kata wira dan usaha. Wira berasal dari bahasa sansekerta, yang berarti manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pendekar kemajuan, memiliki keagungan watak. (Buchari, 1999). Sedangkan usaha adalah proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ekonomi teknik adalah memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering (Engineering Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik. Jelas, bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang dilaksanakan dengan baik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan,dll). Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitunganuntuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternative rancangan, membauat keputusan investasi modal, mengevalusai kesempatan finansial dll.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sehingga penting mengetahui:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a. Prediksi kondisi masa yang akan datang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">b. Perkembangan teknologi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sumber-sumber ketidakpastian:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">II. SEJARAH PERKEMBANGAN EKONOMI TEKNIK <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pertimbangan dan perbandingan biaya merupakan aspek dasar dari pelaksanaan rekayasa. Perintis dalam bidang ini adalah Arthur M. Wellington, pada akhir abad 19, seorang insinyur sipil, bidang keahlian khususnya adalah bangunan jalan kereta api di Amerika Serikat. Arthur mempertimbangkan kontribusi ekonomi teknik dimana penekanan pada aspek keuangan secara matematik. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada tahun 1930, Eugene Grant menerbitkan edisi pertama dari buku teksnya. Ini merupakan tonggak sejarah perkembangan ekonomi teknik seperti kita ketahui saat ini. Ia menekankan pengembangan sebuah titik pandang ekonomi dalam engineering. Pada tahun 1942 Woods dan De Garmo menulis edisi pertama dari buku yang berjudul “Engineering Economy”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">III. SASARAN STUDI EKONOMI TEKNIK <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Investasi merupakan modal/kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan/seseorang bersifat jangka panjang. Keputusan dalam ekonomi teknik diantaranya adalah keputusan yang berhubungan dengan investasi, bunga, depresiasi, serta nilai waktu dari uang. Beberapa kasus yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi teknik, diantaranya adalah sebagai berikut : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">• Pemilihan disain terbaik untuk tungku gas efisiensi tinggi. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">• Pemilih robot yang paling cocok untuk operasi pengelasan peralatan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">otomotif.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">• Rekomendasi apakah harus dibeli atau tidak pesawat terbang jet suatu </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">operasi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari gambaran ini dapat dilihat ekonomi teknik melibatkan pertimbangan yang sangat teknis. Jadi ekonomi teknik melibatkan analisis secara teknis,dengan menitik-beratkan pada aspek ekonomi dan memiliki tujuan dalam membantu pengambilan keputusan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan untuk melakukan seorang wirausaha harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat bukan keputusan yang tanpa pertimbangan. Tentunya, untuk mengambil keputusan yang tepat, diperlukan dasar-dasar pertimbangan. Dasar-dasar pertimbangan itulah yang disebut dengan alternatif-alternatif dalam mengambil keputusan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sasaran mempelajari ekonomi teknik : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">• Mahasiswa memahami analisis ekonomi aset. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">• Mahasiswa memahami perhitungan bunga uang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">• Mahasiswa memahami kriteria-kriteria pengambilan keputusan untuk </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">memilih alternatif terbaik.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">IV. PROSES KEPUTUSAN <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam proses pengambilan keputusan, diantaranya diperlukan pemahaman mengenai aspek-aspek perencanaan usaha. Aspek-aspek perencanaan usaha memilliki tahapan sebagai berikut: <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1. Analisis situasi. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada tahapan ini perlu diketahui situasi dan kondisi pasar yang akan dijadikan obyek usaha, baik yang menyangkut produk yang prospektif, lokasi, karakteristik konsumen, segmen pasar yang akan dirujuk dan semua aspek yang menyangkut kemungkinan usaha apa yang sebaiknya akan dibuat atau dikembangkan. Sumber informasi yang dapat diperoleh untuk mendapatkan gambaran situasi pasar potensial dari usaha yang akan dikembangkan antara lain : Media massa (koran, majalah, televisi, radio), internet, melihat langsung di lapangan (survey pasar) atau informasi yang diperoleh dari teman (kolega) yang mengelola suatu usaha. Berdasarkan informasi awal yang diperoleh maka usaha apa yang akan dilakukan dapat segera dianalisis kemungkinan pelaksanaan dan kelayakannya. Perkiraan target produksi produk dalam kaitan dengan perencanaan usaha dapat ditentukan dengan menggunakan metode <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">peramalan (forecasting). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. Pemahaman tentang organisasi dan tata laksana perusahaan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam tahapan ini seorang wirausaha perlu mengetahui dan menguasai beberapa aspek penting dalam mengelola usaha seperti : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bagaimana menentukan harga pokok dan harga jual produk, penentuan volume produksi dan penentuan titik impas (Break Even Point), serta sistem pembukuan keuangan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pengetahuan tentang konsep bunga uang (cara hitung bunga) yang diperlukan dalam menentukan seberapa besar tingkat keuntungan perusahaan dapat diperoleh dan untuk antisipasi kegiatan usaha yang sistem keuangannya melibatkan perbankan (mis : modal diperoleh dari pinjaman bank). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemampuan dalam menganalisis alternatif usaha yang paling menguntungkan sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama atau bisa dialih generasikan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3. Studi kelayakan usaha <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebagai tahapan akhir dari kegiatan perencanaan usaha adalah menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha yang akan didirikan. Bekal pengetahuan dasar sebelumnya akan dapat menunjang dalam melakukan analisis kelayakan ekonomi kegiatan usaha. Untuk menganalisis kelayakan ekonomi dari suatu usaha diperlukan perkiraan (estimasi) pendapatan dan pengeluaran biaya yang terjadi seandainya usaha tersebut jadi dillaksanakan. Oleh karena pada tahapan ini baru berupa perencanaan, amak dalam analisisnya diperlukan harga atau nilai-nilai perkiraan (shadow price) yang dapat diperoleh dengan pendekatan metode peramalan (forecasting). Data analisis yang dapat digunakan diperoleh dari informasi pada tahap awal kegiatanperencanaan usaha. Secara umum kelayakan ekonomi suatu usaha didasarkan atas beberapa kriteria kelayakan, antara lain : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nilai sekarang bersih dari keuntungan (Net Present Value) <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perbandingan antara nilai sekarang pendapatan hasil usaha dengan nilai sekarang biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha selama kurun waktu investasi tertentu (Benefit Cost Ratio). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nilai suku bunga yang dihasilkan oleh suatu usaha yang dilakukan dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku saat ini (Internal Rate of Return). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Apabila semua kriteria kelayakan ekonomi tersebut terpenuhi, maka kegiatan usaha dapat dilakukan.Perkembangan, studi, dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu dimulai dengan pondasi dasar. Penentuan pondasi ekonomi teknik merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip, atau konsep-konsep dasar, yang memberikan ajaran komprehensif dalam mengembangkan metodologi. Ada 7 langkah dasar disiplin ilmu ini yaitu : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 1 : MEMBUAT ALTERNATIF-ALTERNATIF <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif tersebut perlu diidentifikasi dan kemudian dicari analisisnya secara berurutan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 2 : FOKUSKAN PADA PERBEDAAN-PERBEDAAN <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hanya perbedaan yang berarti dari hasil diantara alternatif-alternatif yang relevan dengan perbandingan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 3 : GUNAKAN SUATU TITIK PANDANG YANG KONSISTEN <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hasil dari alternatif, aspek ekonomi dan lainnya harus dikembangkan secara konsisten dari suatu titik pandang yang ditetapkan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 4 : GUNAKAN SATUAN UKURAN UMUM <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menggunakan satuan yang umum dalam menghitung hasil untuk mempermudah analisis dan perbandingan dari alternatif.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 5 : PERTIMBANGKAN SEMUA KRITERIA YANG RELEVAN <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pemilihan suatu alternatif yang dikehendaki (pengambilan keputusan) memerlukan penggunaan suatu kriteria (atau beberapa kriteria). Proses keputusan harus mempertimbangkan baik hasil dalam satuan moneter dan pernyataan lain. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 6 : MEMBUAT TEGAS SUATU KETIDAKPASTIAN <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketidakpastian berkaitan dengan pemroyeksian (atau perkiraan) hasil-hasil alternatif saat mendatang dan harus dikenal dalam analisis dan perbandingan mereka <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">LANGKAH 7 : TINJAU KEMBALI KEPUTUSAN SAUDARA <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri (adaptive); terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya yang dicapai. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">V. PROSES PERANCANGAN EKONOMI TEKNIK <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil analisis ekonomi kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya termasuk pengetahuan analisis engineering. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Suatu prosedur analisis ekonomi teknik yang baik menggabungkan prinsip-prinsip dasar yang terdiri dari 7 langkah. Prosedur 7 langkah juga digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses disain teknik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk langkah-langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel Berikut:<o:p></o:p></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 225.9pt;" valign="top" width="301"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">Proses Disain Teknik<o:p></o:p></span></div></td><td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 225.9pt;" valign="top" width="301"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">Prosedur Analisis Ekonomi Teknik<o:p></o:p></span></div></td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 225.9pt;" valign="top" width="301"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">Aktivitas : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Perlu definisi masalah <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Perlu perumusan masalah dan evaluasi <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Synthesis dari masalah dan alternatif-alternatif <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Analisis, optimasi dan evaluasi <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Spesifikasi alternatif yang diinginkan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Komunikasi<o:p></o:p></span></div></td><td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 225.9pt;" valign="top" width="301"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">Langkah:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Mengenal, merumuskan dan mengeval-uasi masalah <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Membuat kelayakan dari alternatif-alternatif <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Membuat aliran dana untuk setiap alternatif-alternatif <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Penentuan criteria <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Analisis dan perbandingan dari alternatif-alternatif <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Pemilihan alternatif yang diharapkan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">- Pemantauan unjuk kerja dan pasca evaluasi<o:p></o:p></span></div></td></tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">VI. PENUTUP <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum berkenaan dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan untuk menanamkan modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka siapapun yang mengatur modal itu ingin mengetahui hasil-hasil keuangannya. Sehingga, harus ditetapkan suatu prosedur akuntansi sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat direkam dan disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat yang sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat ditetapkan kontrol dan digunakan untuk mengarahkan operasi menuju sasaran-keuangan yang diinginkan.<o:p></o:p></span></div><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
Sumber : Perkuliahan Ekonomi Teknik, TI UMM (Ir. M. Lukman, MT),<a href="http://irhabi-abdi.blogspot.com/2011/05/konsep-dasar-ekonomi-teknik.html">http://irhabi-abdi.blogspot.com/2011/05/konsep-dasar-ekonomi-teknik.html</a>,</div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-18695295877345871062011-03-01T09:55:00.000-08:002011-03-01T09:55:10.772-08:00globalisasiPertumbuhan dan perkembangan zaman seperti halnya pertumbuhan dan perkembangan seorang manusia. Seorang manusia pasti menginginkan yang terbaik bagi dirinya, dengan itu pula ia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dari perubahan – perubahan itu mempunyai pengaruh yang dahsyat bagi dirinya. hal itulah yang sering kita sebut globalisasi.<br />
Globalisasi ini merambat dalam segala bidang, yaitu bidang ekonomi, politik, dan budaya. contohnya saja di Indonesia ini, globalisasi impor-mengimpor. Masyarakat Indonesia merasa senang atau bangga apabila mempunyai / mendapat hal ataupun barang yang dapat diimpor dari luar negeri. Sayangnya, mereka terkadang tidak peduli apakah itu bermanfaat atau menghancurkan dirinya.<br />
Di lingkungan kita sendiri contohnya, impor juga berpengaruh kuat, antara lain : <br />
<br />
Di bidang ekonomi<br />
Handphone dan alat – alat elektronik lainnya<br />
Pakaian <br />
Kosmetik, terkadang kosmetik dari luar tidak sesuai dengan kulit orang Indonesia.<br />
Mata uang, orang Indonesia lebih bangga dan lebih sering menggunakan mata uang negara lain.<br />
Penggunaan kartu kredit, agar kita lebih aman dan lebih praktis.<br />
<br />
Di bidang politik<br />
Pemilihan presiden dengan cara pemilu secara langsung.<br />
<br />
Di bidang budaya<br />
Musik rock<br />
Perfilman <br />
Film imitasi dari bollywood, yaitu misteri 2 dunia, stella, tiara, dll.<br />
Perfilman kini lebih canggih dan modern karena banyaknya animasi – animasi baru.<br />
Cara berpakaian yang minim, meniru pakaian yang dikenakan oleh budaya barat dan budaya timur tengah.<br />
<br />
Dalam hal Alat musik<br />
Harmonika<br />
Biola<br />
<br />
Dalam hal Makanan<br />
Humberger<br />
Pizza<br />
Coca cola<br />
Spagethi, dll<br />
<br />
Dalam hal Tradisi<br />
Pakaian pengantin, seperti slayer<br />
<br />
Dalam hal Tarian <br />
Balet <br />
Salsa<br />
<br />
Di kalangan pelajar, globalisasi impor ini juga banyak terjadi, antara lain:<br />
Para pelajar mewarnai rambut dan memotong rambut dengan gaya yang sedang ngetren.<br />
Terkadang para pelajar menyalahgunakan penggunaan handphone, seperti mendengar atau bermain handphone ketika sedang belajar di kelas. Bahkan menyimpan foto – foto atau adegan – adengan porno di dalamnya. Waktu belajar pun menjadi tersita.<br />
Pelajar terkadang juga menggunakan seragam sekolah yang tidak selayanya sebagai seorang pelajar. Rok sekolah mini baju sekolah yang sempit sehingga membuat lekuk tubuh terlihat, serta kaos kaki dan sepatu yang berwarna – warni.<br />
Pelajar juga sering mengkonsumsi makanan dan minuman instan yang bisa merusak kekebalan tubuh atau menimbulkan penyakit. <br />
<br />
Alat – alat elektronik lainnya juga sangat mempengaruhi cara hidup kita, antara lain :<br />
Televisi<br />
Dulu anak – anak di desa lebih senang pergi mengaji daripada menonton televisi. sekarang, menjadi sebaliknya.<br />
Komputer<br />
Komputer sangat bermanfaat bagi kita. Rata – rata segala macam prospek kerja sudah memanfaatkan fasilitas kecanggihan komputer. Dengan komputer, kita bisa saling bertukar data dari suatu tempat ke tempat lain.<br />
Tapi, kita juga bisa terjebak ke dalam lingkaran dampak negatif komputer. Contohnya saja sebagai pelajar, kita lebih senang mengeluarkan uang yang lumayan besar dan membuang waktu untuk pergi ke warnet. Bahkan banyak juga di antara pelajar yang membuka situs yang tidak pantas dilihat. <br />
Play station<br />
Anak – anak sampai sekarang terkadang sangat menggemari bermain PS hingga mereka bisa lupa waktu untuk belajar, makan, hingga lupa untuk tidur siang.<br />
Tetapi, globalisasi impor juga banyak membawa manfaat bagi kemajuan dan kemudahan kita dalam beraktivitas." UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-61574438566306706342010-11-08T07:50:00.000-08:002011-09-22T10:37:04.521-07:00ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN<div class="entry" style="color: white; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Teknologi dan Lingkungan <o:p></o:p></b></span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sekitar 26 tahun yang lalu, EF Schumacher menerbitkan sebuah<span class="apple-converted-space"> </span><i>booklet</i><span class="apple-converted-space"> </span>berjudul<span class="apple-converted-space"> </span><i>”The Age of Plenty, A Christian View” (The Saint Andrew Press</i>, Edinburgh: 1974). Buku kecil ini memuat kritik Schumacher terhadap kemakmuran eksploitasi, bukan saja terhadap manusia, tetapi terlebih lagi terhadap alam. Sebagaimana pandangan para pemikir lain yang selalu kritis terhadap kemajuan iptek, Schumacher mengemukakan, teknologi dan industri harus ”mengabdi” kepada kelangsungan kehidupan manusia dan alam.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in 0in 11.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Memanglah, hingga kini, kemampuan teknologi dalam memecahkan masalah produksi mencatat tahap ”keajaiban”. Percakapan di seputar kloning yang beberapa waktu lalu ramai bergulir di media massa, adalah contoh nyata ”keajaiban” itu. Namun patut digarisbawahi, tak mudah pula menutup-nutupi kengerian yang mengiringinya: ia menjadikan manusia sekadar benda yang boleh diutak-atik dan dikontrol, dan juga ”kejam” terhadap alam karena, antara lain, memanfaatkan ratusan atau bahkan mungkin ribuan binatang sebagai kelinci percobaan.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in 0in 11.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam hal perubahan masyarakat dan perkembangan teknologi kelihatannya terdapat hal yang kontradiktif. Awalnya teknologi diciptakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia, mempermudah segala aktivitas yang dilakukan oleh umat manusia dan memelihara kondisi lingkungan sekitar agar tetap dapat memberikan sumber daya yang memadai bagi kelangsungan hidup umat manusia. Namun, dalam perkembangan teknologi justru menjadi pemicu pertama penurunan kualitas lingkungan dengan sangat drastis. Penggunaan bahan bakar fosil untuk menjalankan industrialisasi sejak masa awal revolusi industri, memicu penggunaannya secara besar-besaran hingga mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan penipisan sumber daya alam bagi generasi berikut. Kalau sebelum muncul masyarakat industri, hampir 80 persen benda yang digunakan manusia berasal dari hewan dan 20 persen dari mineral, industrialisasi mengubah kecenderungan itu. Ia mulai terpusat pada cadangan bumi berupa energi dan material tak terbarui, seperti bahan baku fosil dan mineral. Di sinilah kapitalisme industrial mengeruk seluruh bahan baku tanpa mempedulikan akibat pada lingkungan, sehingga pada abad ke-19, Inggris telah menjadi ”bengkel dunia”. Tidak selesai sampai di situ, asap dan buangan pabrik meracuni udara, air, dan tanah. Dan bahan-bahan kimia yang dibuang ke lingkungan berdampak berat bagi pekerja dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Akibat lain revolusi industri menghabisi kekayaan alam dengan laju yang mengerikan, menghancurkan hubungan dengan tanah, dan menyingkirkan petani ke belakang. Sementara itu, populasi membengkak, teknologi menguasai lingkungan, dan kekayaan material meningkat. Imbalannya? Kerusakan alam yang terus memburuk kondisinya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in 0in 11.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Begitulah, pada masanya seakan-akan laju perkembangan teknologi tak pernah bisa berjalan beriringan dengan keperdulian pada lingkungan hidup.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Namun, seiring dengan makin menguatnya keperdulian global pada masa depan bumi, telah membawa pergeseran paradigma dalam hubungan teknologi dan lingkungan hidup. Awalnya adalah seorang biolog Amerika, Barry Commoner yang di tahun 1962 mengingatkan resiko makin meningkatnya polusi. Menurut Barry, mata rantai ekologi terputus akibat industri dan digantikannya produk alami dengan bahan sintetis. Sejak itu pula (1962-1970-an), banyak kalangan termasuk industriawan berusaha ramah dengan lingkungan. Kemudian muncul kebutuhan untuk mengembangkan teknologi yang dapat menjaga tingkat keberlanjutan lingkungan beserta dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Teknologi tidak lagi melulu dilihat sebagai alat eksploitasi, tetapi lebih sebagai alat pemeliharaan lingkungan beserta dengan sumber dayanya agar kehidupan umat manusia dan lingkungan alam dapat berkelanjutan. Dengan kata lain, perlindungan lingkungan seraya meningkatkan kualitas hidup dan memelihara kemampuan bersaing, memerlukan perubahan teknologi. Pada umumnya teknologi baru ini lebih efisien. Artinya, teknologi ini memerlukan lebih sedikit input, termasuk energi, per satuan output, serta kurang mencemari dibandingkan teknologi lama yang digantikannya. Singkatnya, telah tumbuh perubahan orientasi pembangunan dengan teknologi baru berwawasan lingkungan. Dalam pembangunan berwawasan lingkungan, muncul semboyan:<span class="apple-converted-space"> </span><i>produce more with less resources, with less energy and with less waste</i>. Salah satunya tampat lewat didirikannya Pusat Teknologi Lingkungan Hidup Asia-Eropa. Pusat ini menyatukan pemakai dan pemasok dalam bidang riset dan teknologi lingkungan hidup. Pusat ini akan bekerja dalam masalah-masalah lingkungan hidup terpenting yang kita hadapi, misalnya masalah kota besar dan teknik untuk membersihkan polusi.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Perkembangan ini mengikis pendekatan tradisional dalam memandang hubungan industri dengan teknologi. Pendekatan tradisional melihat bahwa industri mengakibatkan masalah lingkungan dan mencoba mencari jalan keluar yang bertanggung jawab untuk meminimalkan kerusakan yang dapat diakibatkan. Sebaliknya, pendekatan yang didasarkan pada teknologi yang bersih seharusnya mencari cara proses produksi yang dapat meniadakan atau mengurangi masalah yang mungkin terjadi sejak awal, sebelum permasalahan yang berkaitan dengan masalah lingkungan muncul. Misalnya, lewat pendekatan minimalisasi limbah dan ”dematerialisasi”, dengan kata lain telah terjadi pergeseran dari pengendali polusi ke pencegahan polusi. Pengendali polusi berarti membersihkan limbah setelah limbah tersebut terbentuk sebagai sisa proses produksi. Sedang pencegahan polusi memfokuskan diri pada peminimalan atau penghindaran dari limbah sebelum limbah tersebut tercipta. Peningkatan teknologi membuat ekosistem secara alami menjadi lingkungan hidup buatan (<i>manmade environment</i>). Teknologi akan merombak lingkungan dengan limbah. Jasad renik tidak mampu lagi mendekomposisi limbah dalam ekosistem. Limbah diemisi dari sistem daur ulang dan terjadilah tragedi polusi udara, tanah, air dan seluruh ekosistem. Ekosistem alami akan menyerapnya kembali, namun<span class="apple-converted-space"> </span><i>manmade environment</i><span class="apple-converted-space"> </span>tidak mampu. Namun, dalam dekade terakhir ini, bioteknologi berhasil menemukan dekomposer yang lebih cepat, sehingga teknologi inilah yang perlu kita kembangkan lebih lanjut, agar keseimbangan ekosistem terkoreksi dan kualitas hidup manusia tertolong.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Keharusan meningkatkan penguasaan teknologi lingkungan itu tak terbatas pada teknologi pengolahan limbah dan penerapan proses daur ulang. Tapi juga mencakup penguasaan teknologi rekayasa, dari proses produksi hingga teknologi pabrikasi suatu industri yang diandalkan. Bagi kita di Indonesia, ini jelas sangat penting karena selama ini hampir seluruh industri di sini adalah hasil<span class="apple-converted-space"> </span><i>turn key</i>, khususnya pada jenis industri kimia. Salah satu bukti penguasaan dan penerapan teknologi lingkungan yang dapat mengubah faktor<span class="apple-converted-space"> </span><i>cost</i><span class="apple-converted-space"> </span>menjadi<i>benefit</i><span class="apple-converted-space"> </span>tak harus selalu berupa rekayasa teknologi canggih. Beberapa dapat berupa teknologi tepat guna. Namun jelas membuktikan penguasaan teknologi lingkungan dapat mengubah pengertian yang selama ini berkembang, yakni faktor kepentingan lingkungan identik dengan tambahan biaya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sayangnya, untuk kasus Indonesia, kebutuhan untuk mengubah sistem teknologi sangat lambat dipahami oleh industriawan kita. Pemahaman tentang pentingnya mempertahankan kualitas lingkungan yang baik, terasa kurang dipahami oleh kaum industrialis kita. Mereka kebanyakan tetap lebih suka<span class="apple-converted-space"> </span><i>being trader</i>. Sebagai pedagangan mereka umumnya tidak mau mengembangkan teknologi berwawasan lingkungan. Karena tanpa melakukan itu pun, mereka merasa tetap mendapat untung, walau harus dengan jalan merusak lingkungan. Namun kemudian, akibat perubahan permintaan pasar yang lebih tanggap terhadap lingkungan, perkembangan teknologi yang memungkinkan terciptanya teknologi yang lebih tanggap lingkungan dan semakin berkurangnya<span class="apple-converted-space"> </span><i>input</i><span class="apple-converted-space"> </span>bahan baku (sumber daya) yang memadai untuk melakukan sistem produksi dengan cara lama yang boros (tidak tanggap lingkungan). Dengan teknologi yang dimiliki, suatu institusi dalam tingkatan apa pun bisa mencari atau menciptakan produk yang lebih baik dalam arti lebih tanggap terhadap lingkungan. Memperpendek jalur distribusi juga dapat meningkatkan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan serta meningkatkan kualitas, pesan dan tampilan produk, yang amat berguna bagi aspek pemasaran produk atau perusahaan.<o:p></o:p></span></div><div style="margin: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Menurut hukum ekonomi, penguasaan teknologi lingkungan yang harus menjadi bagian terintegrasi dalam menjalankan kebijakan pelestarian lingkungan tersebut, benar-benar dapat dibuktikan secara ilmiah. Coba saja amati, dengan penerapan teknologi maka faktor kualitas dan harga pasti akan meningkat. Ini berarti akan tetap bisa mempertahankan nilai keuntungan walaupun suatu kegiatan industri itu harus dibebani pula dengan biaya pengolahan limbahnya. Dengan penerapan teknologi lingkungan, akan didapat pula peningkatan kualitas produksi. Karenanya, penerapan kebijakan mengintegrasikan penerapan teknologi lingkungan akan menjamin pula meningkatkan kemampuan pebisnis Indonesia dalam menerobos pasar ekspor. Misalnya, dengan menerapkan teknologi pada sektor industri kehutanan akan dicapai standarisasi kualitas berdasar<span class="apple-converted-space"> </span><i>ecolabelling</i>dan ISO 14001 yang dapat menjamin sukses menerobos pasar dunia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: x-small;"><b>Sumber : http://raditfa.blogspot.com/2010/10/ilmu-teknologi-dan-pengetahuan.</b></span></div><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b>A. </b><b>Hubungan lingkungan dengan pembangunan</b></span><br />
<span style="font-size: x-small;">Karena peningkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya uuntuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan-permasalahan dan lingkungan hidup manusia.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Dalam pembangunan, sumber alam merupakan komponen yang penting dimana sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan. Dalam penggunaan sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosisitem tetap terpelihara. Seringkali karena meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa membahayakan kehidupan umat.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,pencemaran kimiawi,ganguan fisik dan ganguan sosial-budaya.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Kerugian-kerugian dan perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru setelah itu disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan baik berupa industri atau bidang lain, yang memperhatikan faktor perlindungan hidup manusia.</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b>B. </b><b>Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan</b></span><br />
<span style="font-size: x-small;">Sebagaimana diarahkan dalam GBHN Tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dengan sektor industri yang maju dan di dukung oleh sector pertanian yang tangguh. Selanjutnya digariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi,pencipta lapangan kerja baru,sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa,penunjang pembangunan daerah, penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya sekaligus sebagai wahana pengembangan dan panguasaan teknologi.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut antara lain disebabkan terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan suatu jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan. Apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka ada kesan bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin maju industri akan semakin rusak lingkungan hidup itu.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan memberikan dampak negatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Unsur-unsur pokok yang diperlukan untuk kegiatan industri antara lain adalah:</span><br />
<span style="font-size: x-small;">- Sumber daya alam (berupa bahan baku,energi dan air)</span><br />
<span style="font-size: x-small;">- Sumber daya manusia (berupa tenaga kerja pada berbagai tingkatan pedidikan)</span><br />
<span style="font-size: x-small;">- Peralatan</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan unsur-unsur tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yang berupa:</span><br />
<span style="font-size: x-small;">1. Pandangan yang kurang menyenangkan pada wilayah industri</span><br />
<span style="font-size: x-small;">2. Penurunan nilai tanah disekitar industri bagi pemukiman</span><br />
<span style="font-size: x-small;">3. Timbul kebisingan oleh operasi paralatan</span><br />
<span style="font-size: x-small;">4. Bahan-bahan buangan yang dikeluarkan indutri dapat mengganggu atau mengotori udara,air,tanah</span><br />
<span style="font-size: x-small;">5. Perpindahan penduduk yang dapat menimbulkan dampak social</span><br />
<span style="font-size: x-small;">6. Hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat</span><br />
<span style="font-size: x-small;">7. Timbulnya kecemburuan social</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b>Sumber : http://husainnur.wordpress.com/2010/11/02/ilmu-teknologi-dan-pengetahuan-lingkungan/ </b></span> <br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-68468848400410365452010-10-26T06:36:00.000-07:002010-10-26T06:36:01.055-07:00Relay Wiring Diagram<h2> Sequence Diagram</h2>Relay pada umumnya di aplikasikan untuk sequence control yaitu peralatan control yang bekerja secara berurutan. Dalam aplikasi sequence control tersebut relay di wiring sedemikian rupa, rumit dan komplek. Wiring relay dalam sequence control di kenal dengan istilah sequence diagram. Jika belum mengerti tentang relay, baca artikel kami sebelumnya tentang <a href="http://www.zanexio.com/index.php?option=com_content&view=article&id=228:prinsip-kerja-relay&catid=40:relay-control&Itemid=68%20text-decoration:none">"Basic Relay"</a><br />
<br />
<h2> Type Diagram Sequencial</h2>Tipe diagram sequencial itu ada 2 tipe:<br />
<ol><li> Tipe Horizontal</li>
<li> Tipe Vertical</li>
</ol><h2> 1. Tipe Horizontal</h2>Cara menggambar sequence diagram dengan tipe ini adalah sebagai berikut:<br />
<ol><li> Garis busbar daya berupa garis vertical yang terletak di sebelah kiri dan kanan</li>
<li> Cara menggambar di mulai dari kiri dan kanan</li>
<li> Aliran sinyal dari kiri ke kanan</li>
</ol>Lihat gambar berikut.<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20horizontal.jpg" /><br />
<h2> 2. Tipe Vertical</h2>Cara menggambar sequence diagram untuk tipe ini berbeda dengan tipe horizontal, yaitu:<br />
<ol><li> Garis busbar daya berupa garis horizontal yang terletak di atas dan bawah</li>
<li> Cara menggambar di mulai dari atas ke bawah</li>
<li> Arah aliran sinyal dari atas ke bawah</li>
</ol><img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20vertical%201.jpg" /><br />
<h2> Cara menggambar sequence diagram</h2>Untuk menggambar sequence diagram ada 7 step yang di gunakan, yaitu:<br />
<ol><li> Tentukan tipe sequence diagram yang akan di gunakan. Apakah tipe horizontal atau vertical. Umumnya tipe horizontal yang banyak di gunakan.</li>
<li> Buatlah garis busbar daya. Jika di pilih tipe horizontal, maka buatlah garis busbar daya vertical dan jika di pilih tipe vertical, maka buatlah garis busbar daya horizontal.</li>
<li> Tandai garis busbar daya yang telah di buat, Jika sumber daya yang di gunakan adalah sumber daya AC, maka tandai dengan LN, Jika sumber daya yang di gunakan adalah sumber daya DC, tandai dengan PN.</li>
<li> Mulai menggambar dengan menggunakan simbol sequence diagram. Untuk lihat detail simbol diagram, baca artikel kami yang berjudul <a href="http://www.zanexio.com/index.php?option=com_content&view=article&id=47:plc-wiring&catid=34:plc&Itemid=61">"PLC Wiring"</a></li>
<li> Gambarlah sequence diagram secara lengkap. Jika tipe sequence diagram yang di guanakan tipe horizontal, maka sequence diagram digambarkan seperti tangga dari atas ke bawah. Jika tipe vertical yang di gunakan, maka sequence diagram di gambarkan dari atas ke bawah dan bergerak ke kanan.</li>
<li> Jika output / coil lebih dari 1 beban, maka harus di susun secara parallel. Tidak di perbolehkan di hubungkan secara seri, karena akan menimbulkan tegangan drop. Jika output hanya 1 beban, maka step ini di abaikan</li>
<li> Jika sequence diagram selesai di buat, maka tulis komentar di sisi kanan dan alamat di sisi kiri.</li>
</ol><h2> Contoh aplikasi</h2>Gambarlah sequence diagram dengan urutan kerja sebagai berikut.<br />
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1" style="width: 200px;"><tbody>
<tr> <td colspan="3" style="text-align: center;"> Input</td> <td colspan="2"> Output</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;"> SW</td> <td style="text-align: center;"> PB1</td> <td style="text-align: center;"> PB2</td> <td style="text-align: center;"> L1</td> <td style="text-align: center;"> L2</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;"> Off</td> <td style="text-align: center;"> X</td> <td style="text-align: center;"> X</td> <td style="text-align: center;"> Off</td> <td style="text-align: center;"> Off</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;"> X</td> <td style="text-align: center;"> X</td> <td style="text-align: center;"> Off</td> <td style="text-align: center;"> Off</td> <td style="text-align: center;"> Off</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;"> On</td> <td style="text-align: center;"> On</td> <td style="text-align: center;"> On</td> <td style="text-align: center;"> On</td> <td style="text-align: center;"> On</td> </tr>
</tbody> </table>Gunakan Relay 24VDC dan lampu VDC.<br />
Jawaban<br />
Berdasarkan prosedur cara menggambar sequence diagram di atas, maka step by step cara menggambar dari contoh di atas adalah sebagai berikut :<br />
1. Tipe sequence diagram yang akan di gunakan adalah tipe horizontal.<br />
2. Garis busbar daya di gambarkan seperti berikut:<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step1.jpg" /><br />
3. Garis busbar daya di tandai dengan PN, karena sumber daya yang di gunakan adalah sumber daya DC. Lihat gambar berikut.<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step2.jpg" /><br />
4. Mulai mengambar sequence diagram menggunakan simbol-simbol sequence diagram sesuai dengan soal di atas. Lihat gambar berikut.<br />
Start penggambaran sequence diagram<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step3.jpg" /><br />
Gambar sequence diagram dalam satu baris.<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step41.jpg" /><br />
5. Gambar sequence diagram 80% dari soal di atas. gambar lengkapnya akan kami tampilkan di step 6, karena bebannya menggunakan 2 lampu yang kerjanya bersamaan.<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step51.jpg" /><br />
6. Beban yang di gunakan ada 2 beban yang kerjanya bersamaan, yaitu lampu 1 dan lampu 2. maka cara mengambarnya sebagai berikut.<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step62.jpg" /><br />
7. KOmentar dan alamat untuk gambar sequence diagram di atas adalah sebagai berikut.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<img alt="" src="http://www.zanexio.com/images/stories/relay%20step71.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Sumber :http://www.zanexio.com/tutorial/relay-control/Relay-Wiring-Diagram.html </b></span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-47016173065370900642010-10-26T06:30:00.000-07:002010-10-26T06:30:23.423-07:00Simbol - Simbol ElektronikaDibawah ini adalah beberapa simbol elektronika yang umum dalam elektronika :<br />
1. Simbol <a href="http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/resistor.html"> Resistor</a> :<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_mYlE0NqhvmbHGZiNJ7oFyTFEarcSxUV5fEEmdUEj9Oe1Zp-0gyH9M6gyukY-GHoQI8-gi3gMDwrYEYq2C6oQZeYYbZKIdSMMxmrb1Zmg7oPwTq4iYbX6_lV_MNRCqxvOTkFmKEm9YMI/s1600-h/resistor.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253055533780744802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_mYlE0NqhvmbHGZiNJ7oFyTFEarcSxUV5fEEmdUEj9Oe1Zp-0gyH9M6gyukY-GHoQI8-gi3gMDwrYEYq2C6oQZeYYbZKIdSMMxmrb1Zmg7oPwTq4iYbX6_lV_MNRCqxvOTkFmKEm9YMI/s320/resistor.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="284" /></a><br />
2. Simbol <a href="http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/kapasitor-kondensator.html"> Kapasitor</a> :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBJaBAh8-soZdrzNr2zHte7BEwJXF-Oxdi5w1Iva7y4oQr8rNYO5xcM2WddEGC6XpcVN_oNMGake4zq4wy0dpxO6MZxIFT37J8cty8P08sho8yOyMm0ijYSAGp6auQ7onwxITUP7L09nI/s1600-h/kapasitor.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253057114233615922" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBJaBAh8-soZdrzNr2zHte7BEwJXF-Oxdi5w1Iva7y4oQr8rNYO5xcM2WddEGC6XpcVN_oNMGake4zq4wy0dpxO6MZxIFT37J8cty8P08sho8yOyMm0ijYSAGp6auQ7onwxITUP7L09nI/s320/kapasitor.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="267" /></a><span class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><br />
3. Simbol <a href="http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/dioda-zener-dan-led.html"> Dioda</a> :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZuH3uitJe4D5M0PLzaTIKE4xh5iY9VrmwTg94lXAzuEV7Y1qd2MmgbmHji7sSL5nmUyGdm8yW2FbzpM4UD09D4jeBotSPZ8B2d3oxMnQa7QY7IJ60aPJ4Yd0AWVeHeWTQMG1XjL1fqs/s1600-h/dioda.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="201" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253057513111854978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZuH3uitJe4D5M0PLzaTIKE4xh5iY9VrmwTg94lXAzuEV7Y1qd2MmgbmHji7sSL5nmUyGdm8yW2FbzpM4UD09D4jeBotSPZ8B2d3oxMnQa7QY7IJ60aPJ4Yd0AWVeHeWTQMG1XjL1fqs/s320/dioda.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="320" /></a><br />
4. Simbol <a href="http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/transistor.html"> Transistor</a> :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJqdR9V2Qe7xlQo9EoaSgp5QVw2eECeoTUyaj33WWtkUaYLCG7b1YVCUBr4b23dyUgBPSRfeJCFL5fxp_Ox5OfOwfF8TEuuMZNOLDjtnbCF-LwEdmeRJCr6xtD_jUTahAj-XZcSAAZd80/s1600-h/transistor.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="232" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253057793486746850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJqdR9V2Qe7xlQo9EoaSgp5QVw2eECeoTUyaj33WWtkUaYLCG7b1YVCUBr4b23dyUgBPSRfeJCFL5fxp_Ox5OfOwfF8TEuuMZNOLDjtnbCF-LwEdmeRJCr6xtD_jUTahAj-XZcSAAZd80/s320/transistor.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="320" /></a><br />
5. Simbol Gerbang Logika :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5J1RmAwT5KMg_Obm1zNulHM8ne9rKq4rQ4dZwXSTpGOM2ffsKerNVeW0dffRO2Uitk6qdcb0I62S-6OtplrkOuR2jFcYMwVdxsa6GSx31jz3N0DfsqGmDg3bW8H9clOQiYmiQN0GkAkc/s1600-h/gerbang-gerbang+logika.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253058161745231186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5J1RmAwT5KMg_Obm1zNulHM8ne9rKq4rQ4dZwXSTpGOM2ffsKerNVeW0dffRO2Uitk6qdcb0I62S-6OtplrkOuR2jFcYMwVdxsa6GSx31jz3N0DfsqGmDg3bW8H9clOQiYmiQN0GkAkc/s320/gerbang-gerbang+logika.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="163" /></a><br />
6. Simbol Pengkabelan :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBokXZ6FOR_n-ZR51Yp1Zw8AO_KUmpJ2V6lwDGMu5m9k-Dbb391x3X6eJZCkBPAisg1YfW_jzjRup0Dotxk-wdaJZtIdS0xT91qIY2FKtKNuCLcTrZ5RRrNFF3iSeRbmvXw-jfZsIvTLY/s1600-h/pengkabelan.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="300" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253058465597968898" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBokXZ6FOR_n-ZR51Yp1Zw8AO_KUmpJ2V6lwDGMu5m9k-Dbb391x3X6eJZCkBPAisg1YfW_jzjRup0Dotxk-wdaJZtIdS0xT91qIY2FKtKNuCLcTrZ5RRrNFF3iSeRbmvXw-jfZsIvTLY/s320/pengkabelan.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="320" /></a><br />
7. Simbol Pengukuran :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifY9Rx0FqEFZpOXrK2YShiaK0RkC3Zbza_3WgGSLp3zLyC6vFIjmTg6Pi_V605G01uz0xDJIq-l6JRz3C207VPg378LjPG79YYelBUgBFtrXioXFGNOfg2VP1tqSJlvZAh99cP7pJOJC0/s1600-h/pengukuran.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253059134575125538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifY9Rx0FqEFZpOXrK2YShiaK0RkC3Zbza_3WgGSLp3zLyC6vFIjmTg6Pi_V605G01uz0xDJIq-l6JRz3C207VPg378LjPG79YYelBUgBFtrXioXFGNOfg2VP1tqSJlvZAh99cP7pJOJC0/s320/pengukuran.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="316" /></a><br />
8. Simbol Sensor :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCgUjzEI_AmVvf-wls6yMDcdj4PkA9O82WPLxrH7iowjMA4eql3b6e71ttRD3uMMTK7x7JItU-nDB70j2TY1AqTifoOW7MoiVM8SnS5D4pntcNgKcC9G_UZM__ZHT-mvmslxWXHs34DN8/s1600-h/sensor.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="158" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253059473997235874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCgUjzEI_AmVvf-wls6yMDcdj4PkA9O82WPLxrH7iowjMA4eql3b6e71ttRD3uMMTK7x7JItU-nDB70j2TY1AqTifoOW7MoiVM8SnS5D4pntcNgKcC9G_UZM__ZHT-mvmslxWXHs34DN8/s320/sensor.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="320" /></a><br />
8. Simbol Sirkuit Power :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMlmVI5y04I9_0Ughlj3yYt2BbDnCP5Cwqe3HFTTzXVP-L4KI9yQK3H6sXKN9Z8pKeDxZdKSazoPbAdGx5qnsy2FW3XVZuk7SIi0Zg0gDmHHtxa2lv2XrFdJjaboK7XZvHLdq1yS08ka4/s1600-h/sirkuit+power.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253059947265689522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMlmVI5y04I9_0Ughlj3yYt2BbDnCP5Cwqe3HFTTzXVP-L4KI9yQK3H6sXKN9Z8pKeDxZdKSazoPbAdGx5qnsy2FW3XVZuk7SIi0Zg0gDmHHtxa2lv2XrFdJjaboK7XZvHLdq1yS08ka4/s320/sirkuit+power.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="238" /> </a> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Sumber :http://elektrokita.blogspot.com/2008/10/simbol-simbol-elektronika.html </b></span></div></span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-33665988952907546632010-10-26T06:23:00.000-07:002010-10-26T06:23:43.779-07:00MENGENAL & MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA KAPASITOR<span style="color: #3333ff; font-weight: bold;">2. KAPASITOR</span><br />
<br />
Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad.<br />
<span id="fullpost"><br />
1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F)<br />
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)<br />
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)<br />
<br />
Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.<br />
<br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic; font-weight: bold;">Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :</span><br />
<br />
a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)<br />
b. Kondensator Keramik<br />
c. Kondensator Mylar<br />
d. Kondensator Mika<br />
e. Kondensator Kertas<br />
<br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic; font-weight: bold;">Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :</span><br />
• Sebagai perata arus<br />
• Sebagai penyimpan arus listrik<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBCx3TRZM6cN2-npTzEwEPVXUKR0FId3tZc55LvcXysZ3QBNWA2NYFJDtPrrvMgs4LVIBkRpTlIrm8Cas5H52W6rI7hlPP5WyAJoXZkx44Eacpa2Jl_06DtqwimLl21VE1yLQg_vnbYN4/s1600-h/elco.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="153" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449831435821145746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBCx3TRZM6cN2-npTzEwEPVXUKR0FId3tZc55LvcXysZ3QBNWA2NYFJDtPrrvMgs4LVIBkRpTlIrm8Cas5H52W6rI7hlPP5WyAJoXZkx44Eacpa2Jl_06DtqwimLl21VE1yLQg_vnbYN4/s200/elco.JPG" style="display: block; height: 302px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 394px;" width="200" /></a><br />
<br />
Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah <span style="font-weight: bold;">"C"</span> dan simbol gambarnya adalah :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAaBdX8Etmtb4TlY08e8j-cpbz4LFySv7yhkoKJ5qC1k4BXg5M9NE436a4YXYO4kdj0oK57htEJZ_eAb7aA-MAvOOeG98xpDr_jcJn3WX7NjH8l05TtX9_rsP-dUwfzU97UYKlZml3hlA/s1600-h/simbol+elco.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="133" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449831435362649810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAaBdX8Etmtb4TlY08e8j-cpbz4LFySv7yhkoKJ5qC1k4BXg5M9NE436a4YXYO4kdj0oK57htEJZ_eAb7aA-MAvOOeG98xpDr_jcJn3WX7NjH8l05TtX9_rsP-dUwfzU97UYKlZml3hlA/s200/simbol+elco.JPG" style="display: block; height: 204px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 305px;" width="200" /></a><br />
<br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic; font-weight: bold;">Cara Membaca Elco</span><br />
<br />
Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.<br />
<br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic; font-weight: bold;">Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar</span><br />
<br />
Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :<br />
• Angka I : melambangkan angka<br />
• Angka II : melambangkan angka<br />
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.<br />
Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.<br />
<br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic; font-weight: bold;">Mengukur Elco Dengan Multitester</span><br />
<br />
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.<br />
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)<br />
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyJtUyDhq9a8enjxJJ7hrhpUi8VuTmO4ljZ-LiAMiahObE6nO1AguE-aNt9K2HhdVo_L8noGpS1MgwE0HGOfGnnWzB8xCrsbDLeypn0cgiXVQJDKFsy9T1bLdiNJgqrJNH-lGtnYdyM1w/s1600-h/1.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="71" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449831428170248306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyJtUyDhq9a8enjxJJ7hrhpUi8VuTmO4ljZ-LiAMiahObE6nO1AguE-aNt9K2HhdVo_L8noGpS1MgwE0HGOfGnnWzB8xCrsbDLeypn0cgiXVQJDKFsy9T1bLdiNJgqrJNH-lGtnYdyM1w/s200/1.JPG" style="display: block; height: 155px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 436px;" width="200" /></a><span style="color: #3333ff; font-style: italic;">Kesimpulan Hasil Pengukuran</span><br />
<br />
• Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik<br />
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor<br />
• Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus<br />
• Jarum menunjuk angka nol : elco short<br />
<br />
<br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic; font-weight: bold;">Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester</span><br />
<br />
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K<br />
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)<br />
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzZ2jJwx90pE5w_DUiR6QuKCUHF-UGBIxDKKfIMZXf0OJyCY77kxhCH-3mmmaGDt0LjI4wAlAGHH6TaA0xvkenD7C8c7gLxJgXZlMbs7TjXqcSjlP39JdInfT7rP7Uun7N5Vfc7WesyjQ/s1600-h/2.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="61" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449831418832854114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzZ2jJwx90pE5w_DUiR6QuKCUHF-UGBIxDKKfIMZXf0OJyCY77kxhCH-3mmmaGDt0LjI4wAlAGHH6TaA0xvkenD7C8c7gLxJgXZlMbs7TjXqcSjlP39JdInfT7rP7Uun7N5Vfc7WesyjQ/s200/2.JPG" style="display: block; height: 134px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 439px;" width="200" /></a><br />
<span style="color: #3333ff; font-style: italic;">Kesimpulan Hasil Pengukuran<br />
</span>• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik<br />
• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor<br />
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus<br />
• Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short</span><br />
<br />
<span id="fullpost"><span style="font-size: large;"><b>Sumber : http://ekohasan.blogspot.com/2010/03/mengenal-mengukur-komponen-elektronika.html</b></span> </span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-32285590488423535382010-10-26T06:19:00.000-07:002010-10-26T06:19:49.948-07:00Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Secara umum, para montir elektronik ketika menguji komponen menggunakan bantuan multimeter dalam bekerja. Dengan alat ini dapat diketahui baik atau tidaknya suatu komponen. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen yang dipasang / solder dan dihubungkan dalam keadaan baik semula. Sedangkan bagi para pemula, pengujian dengan multimeter bisa dilakukan. Tetapi belum semuanya mengetahui cara-caranya.</div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi81k4sWKmfhDrm-9tjOG6qRgtfUjRtxI1A6U9ZPThpmNhuTSHoka-04KIk2blTZ6b_cNdQKZKWUjdT8l_W9n-tyj7NopO9oKcCxFrsYXondxClqOBQL_KWiuvjT1FL8wQ8l8VVKBDomO8J/s1600-h/multimeter.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="200" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5067179887608472018" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi81k4sWKmfhDrm-9tjOG6qRgtfUjRtxI1A6U9ZPThpmNhuTSHoka-04KIk2blTZ6b_cNdQKZKWUjdT8l_W9n-tyj7NopO9oKcCxFrsYXondxClqOBQL_KWiuvjT1FL8wQ8l8VVKBDomO8J/s200/multimeter.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="138" /></a><br />
<b>1. Menguji Kondensator<o:p></o:p></b> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok<span> </span>(+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk<span> </span>menyesuaikan.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator,<span> </span>sedangkan colok (+)<span> </span>dengan kaki<span> </span>positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali<span> </span>dipastikan putus.</li>
</ol><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMZlW6nRqi1eiQe1W9vPo9JU1VZrPPxQ1FYrtNKOwnGui3nzqe-ELTRLT49ci1Az-ACb0S7pzbm9Cw4FG8rkimebAUEbQqDEyV1GfrQg1IU8Xn2-NV_gj-jCj9yGbBSsyjFlk2jU6Kv5ex/s1600-h/05040.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="176" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5067746836176446098" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMZlW6nRqi1eiQe1W9vPo9JU1VZrPPxQ1FYrtNKOwnGui3nzqe-ELTRLT49ci1Az-ACb0S7pzbm9Cw4FG8rkimebAUEbQqDEyV1GfrQg1IU8Xn2-NV_gj-jCj9yGbBSsyjFlk2jU6Kv5ex/s200/05040.png" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="200" /></a> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2. Menguji Resistor / Tahanan Tetap<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><o:p> </o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Langkah-langkah pemeriksaan resistor:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm. </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>3. Menguji variabel kondensator<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Menguji variabel kondensator bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran. Hal ini disebabkan ia tidak terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya yang dipakai dalam pembuatan elco, kondensator keramik dan lain sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tujuan pengujian ini hanyalah untuk mengetahui hubungan/kontak langsung antara rotor dan stator. Jika keduanya berhubungan maka tidak dapat dipakai karena korsleting sehingga menimbulkan suara gemerisik pada radio. Biasanya varco ang demikian dapat diketahui dengan cara memutar-mutar varco guna memperoleh signal (gelombang) dan diiringi suara gemerisik yang lebih tajam dari suara pancaran pemancar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Untuk mengetahui tingkat korsleting pada sebuah varco adalah dengan :</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pertama-tama memutar saklar multimeter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kalibrasi seperti biasa.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada masing-masing kaki.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik. Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><b>4. Menguji Dioda<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;">Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan positif. Oleh karena itu dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat. Tujuan pengujian alat ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal . Pada dioda yang pernah dipakai<span> </span>dalam suatu rangkaian biasanya disebabkan besarnya tekanan arus sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;">Cara pengujian:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Saklar diputar pada posisi Ohmmeter, 1x dan Kalibrasi.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Hubungkan colok (-)<span> </span>dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif (katoda).</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda dalam keadaan baik.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><b>5. Menguji Transformator<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><b><o:p> </o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;">Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;">Langkah-langkah:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kalibrasi.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik. </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera pada trafo.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal sebaliknya.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.</li>
</ol><span style="font-size: large;"><b>Sumber : http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/05/cara-menguji-komponen-dengan-multimeter.html</b></span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-36758696718809175382010-10-26T06:02:00.000-07:002010-10-26T06:02:10.180-07:00Prospek Mobilitas Penduduk di Era Otonomi Daerah<h4 style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">1. Pengantar</span></span></h4><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Di samping jumlah penduduknya yang besar, karakteristik penduduk Indonesia yang kurang menguntungkan adalah persebarannya yang tidak merata. Sekitar 60% penduduk Indonesia mengelompok di Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,9% dari luas seluruh daratan Indonesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ketimpangan persebaran penduduk di Indonesia erat kaitannya dengan kebijaksanaan Pemerintah Belanda di Indonesia pada abad ke-l9. Mereka mempersiapkan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah untuk industri-industri yang berada di Eropa, terutama di negeri Belanda. Bahan mentah seperti karet, kopi, teh, dan tembakau yang sangat dibutuhkan ditanam di Pulau Jawa.</span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br />
<span id="more-18"></span>Pada abad ke 19 sebagian investasi dan aktivitas pemerintah Kolonial Belanda dipusatkan di Pulau Jawa karena di samping letaknya yang strategis, kaadaan lahan yang subur sangat menguntungkan bagi usaha pertanian maupun perkebunan. Pembangunan yang dilaksanakan di Jawa membutuhkan banyak tenaga kerja. Di samping tingkat pertumbuhan penduduk alami yang tinggi, juga banyak migran masuk ke Pulau Jawa.</span> </div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ketimpangan persebaran penduduk di Indonesia sangat menghambat proses pembangunan, oleh karenanya redistribusi penduduk (baik melalui program transmigrasi maupun program untuk merangsang dan mengarahkan migrasi swakarsa) menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat pembangunan. Redistribusi penduduk ini mempunyai nilai yang sangat penting dari berbagai segi. Dari segi ekonomi, redistribusi penduduk berarti menyediakan tenaga kerja serta keterampilan baik untuk perluasan produksi di daerah-daerah maupun pembukaan lapangan kerja baru. Di samping itu, akan timbul integrasi </span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span> </span>ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah. Ditinjau dari aspek idiologi, redistribusi penduduk berfungsi untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dari aspek politik, hal ini akan merupakan alat penunjang pembauran etnik, mempersempit kesenjangan kelas maupun wilayah, serta dapat meningkatkan hubungan antarkelompok. Dilihat dari segi hankam, redistribusi penduduk juga dinilai dapat mewujudkan terciptanya sishankamrata. Terhadap sumber daya alam, redistribusi penduduk dianggap dapat meningkatkan pengamanan dan sekaligus pemanfaatannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;"><strong>2. Mobilitas Penduduk</strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">2.1. Proses Keputusan Migrasi</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Manusia bukanlah makhluk yang berpindah-pindah, namun manusia merupakan makhluk yang tidak pernah diam. Perpindahan merupakan bagian dari proses adaptasinya dengan lingkungan sosial, ekonomi, kebudayaan dan ekologi. Oleh karenanya, mobilitas penduduk dalam pelbagai wujudnya jarang mencerminkan adaptasi dalam pengertian yang sederhana.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Mobilitas penduduk di suatu wilayah terjadi karena adanya faktor yang mendorong dan menarik dalam suatu wilayah (push-pull factors). Kondisi sosial ekonomi di daerah asal yang tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan (needs) seseorang menyebabkan orang tersebut ingin pergi ke daerah lain yang dapat memenuhi kebutuhannya. Jadi antara daerah asal dan daerah tujuan terdapat perbedaan nilai kefaedahan wilayah (place utility). Daerah tujuan harus mempunyai nilai kefaedahan wilayah yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah asal untuk dapat menimbulkan mobilitas penduduk. Dengan kata lain, jika dikaitkan dengan pembangunan, dapat dikemukakan bahwa ketimpangan pembangunan antar daerah merupakan faktor yang menjadi pemicu mobilitas penduduk.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Terdapat empat kelompok faktor yang mempengaruhi orang mengambil keputusan untuk bermigrasi dan proses migrasi, yaitu :</span></div><ol style="margin-top: 0pt; text-align: justify;" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Faktor – faktor yang terdapat di daerah tujuan</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Penghalang antara</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Faktor – faktor pribadi</span></li>
</ol><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Dalam setiap daerah banyak sekali faktor yang mempengaruhi orang untuk menetap di situ atau menarik orang untuk pindah kesitu, serta ada pula faktor-faktor lain yang memaksa mereka meninggalkan daerah itu. Beberapa faktor itu mempunyai pengaruh yang sama terhadap beberapa orang, sedangkan ada faktor yang berpengaruh berbeda terhadap seseorang. Oleh karenanya akan terdapat perbedaan sikap antara setiap migran dan calon migran terhadap faktor + dan -, yang terdapat baik di daerah asal maupun daerah tujuan. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Keputusan bermigrasi dalam konteks ini merupakan hasil perbandingan faktor-faktor yang terdapat di daerah asal dan di daerah tujuan. Selanjutnya, diantara dua tempat itu selalu terdapat sejumlah rintangan yang dalam keadaan-keadaan tertentu tidak terlalu berat, tetapi dalam keadaan-keadaan lain tidak dapat diatasi. </span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Sejumlah rintangan yang sama tentu dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda-beda pada orang yang satu dengan yang lainnya, yang akan mempengaruhi keputusan bermigrasi. Akhirnya masih banyak faktor pribadi yang berpengaruh terhadap seseorang yang akan pindah, faktor-faktor itu dapat mempermudah atau memperlambat migrasi.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">2.2. Karakteristik Migran</span></span></strong></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Sebagai akibat dari proses yang mendasari dalam pengambilan keputusan bermigrasi, migran memiliki beberapa karakteristik khusus yang perlu dipahami dalam memahami fenomena migrasi itu sendiri.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>1.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Migrasi itu selektif</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Migran umumnya bukanlah ‘orang-orang sembarangan’ di daerah asalnya. Reaksi orang berbeda terhadap faktor-faktor yang bersifat positif maupun negatif yang terdapat di tempat asal dan tempat tujuan. Selain itu, kemampuan mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan antara daerah asal dengan daerah tujuan itu tidak sama.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Sifat selektif tersebut terdiri dari selektif positif dan selektif negatif. Sifat positif berarti bahwa migrasi itu melibatkan orang-orang yang berkualitas tinggi dan negatif adalah sebaliknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>2.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Jika migran-migran itu diperhatikan secara keseluruhan, seleksi itu cenderung bersifat bimodal atau dua bentuk.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Artinya migran masuk di suatu daerah bisa terdiri dari kelompok seleksi positif (dipengaruhi oleh faktor positif di daerah tujuan) dan kelompok seleksi negatif<span> </span>(didorong oleh faktor negatif di daerah asal).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>3.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tingkat seleksi positif<span> </span>bertambah sebanding dengan kesulitan dari rintangan-rintangan yang menghambat</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Semakin tinggi kesulitan dalam menghadapi rintangan-rintangan dari daerah asal ke daerah tujuan, maka migran yang masuk ke suatu daerah tujuan cenderung merupakan migran hasil seleksi positif. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>4.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ada kecenderungan bahwa migran mempunyai ciri-ciri diantara ciri-ciri penduduk daerah asal dan ciri-ciri penduduk daerah tujuan</span></div><div class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Bahkan sebelum meninggalkan tempat asalnya, para migran cenderung sudah mengambil beberapa sifat dari penduduk di daerah tujuan, akan tetapi mereka tidak dapat melepaskan sama sekali beberapa dari ciri yang telah dimilikinya di daerah asalnya. Hal ini disebabkan karena mereka dalam beberapa hal sudah menyukai penduduk di tempat yang mereka tuju, tempat mereka menemukan beberapa faktor positif. Sifat mereka tidak lagi sepenuhnya seperti penduduk di tempat asal, karena ada faktor-faktor negatif tertentu yang menyebabkan mereka pindah.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">2.3. Volume Migrasi</span></span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>1.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Volume migrasi di dalam suatu wilayah tertentu bervariasi sesuai dengan tingkat keanekaragaman daerah-daerah di dalam wilayah itu</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Keanekaragaman daerah-daerah di dalam suatu wilayah tertentu, akan cenderung membuka peluang pekerjaan/berusaha yang berbeda-beda pada masing-masing daerah, dan akan cenderung meningkatkan volume migrasi</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>2.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Besarnya volume migrasi sebanding dengan keanekaragaman orang</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Keanekaragaman penduduk menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang mempunyai keahlian dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>3.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Volume migrasi berkaitan dengan kesulitan mengatasi penghalang antara</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Hal ini terkait dengan kemampuan migran mengatasi penghalang antara tersebut</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>4.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Volume migrasi bervariasi sebanding dengan fluktuasi ekonomi, dan volume migrasi sebanding dengan kemajuan keadaan di suatu negara atau wilayah</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Semakin maju perekonomian suatu wilayah, migrasi cenderung akan meningkat. Oleh karenanya, fluktuasi ekonomi juga akan menyebabkan fluktuasi dan variasi dalam volume migrasi</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>5.<span> </span></span></span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Volume migrasi makin cenderung meningkat, kecuali bila diadakan rintangan yang ketat</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Volume migrasi cenderung terus meningkat berdasarkan beberapa alasan, antara lain karena meningkatnya keanekaragaman daerah dan keanekaragamman penduduk serta berkurangnya faktor-faktor penghalang antara.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">2.4. Dampak Migrasi Terhadap Pembangunan Daerah</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kaitan antara pembangunan dan migrasi, serta dampak kaitan itu telah lama menjadi perhatian para ahli dan perencana pembangunan. Terdapat pandangan yang menyatakan bahwa kegiatan pembangunan yang menentukan arah dan volume migrasi, tetapi disisi lain terdapat juga pandangan yang menyatakan arah dan volume migrasi yang menentukan laju pembangunan. Selanjutnya, dalam konteks dampak kaitan tersebut, terdapat pandangan yang menyatakan bahwa mobilitas atau migrasi pekerja dapat mendorong pembangunan, tetapi juga terdapat pandangan bahwa migrasi pekerja ini dapat mengganggu proses pembangunan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pandangan negatif menyatakan bahwa migrasi<span> </span>keluar golongan angkatan kerja potensial berusia muda dan berpendidikan dari pedesaan atau suatu daerah ke kota atau ke daerah lain, cenderung membawa dampak negatif bagi daerah yang ditinggalkan. Oleh karenanya, migrasi diduga dapat mengganggu dan memperlambat proses pembangunan wilayah. Brain drain tidak hanya memunculkan masalah langkanya angkatan kerja penggerak pembangunan, tetapi juga dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi daerah. Di daerah tujuan (kota), mobilitas pekerja tidak hanya mempersulit penataan kota, tetapi juga memunculkan kelebihan angkatan kerja yang kemudian memunculkan masalah pengangguran, pekerja miskin di sektor informal, kemiskinan dan kampung kumuh di kota. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pandangan positif menyatakan bahwa dampak negatif sebagaiaman yang dikemukakan sebelumnya tidak sepenuhnya berlaku di negara-negara sedang berkembang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mobilitas atau migrasi pekerja merupakan salah satu strategi yang tersedia bagi rumah tangga pedesaan/miskin, untuk turut meraih dan menikmati<span> </span>kue pembangunan yang cenderung menumpuk di kota/daerah yang lebih maju. Dengan mengalokasikan sumberdaya manusia yang ada, rumah tangga pedesaan/miskin berusaha memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada di luar daerahnya. Hasil kerja di luar daerah sedapat mungkin ditabung kemudian dikirimkan dan dimanfaatkan di daerah asalnya.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Kiriman (remittances) dari para migran pekerja mempunyai dampak positif bagi rumah tangga pedesaan/miskin dan ekonomi pedesaan/daerah-daerah yang kurang berkembang. Pada tahap awal, remitan dari pekerja migran memang sebagian besar hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari keluarga yang ditinggalkan. Namun demikian, pada tahap-tahap lebih lanjut, remitan mulai banyak dimanfaatkan untuk kegiatan produktif, untuk digunakan sebagai modal berusaha. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">3. Prospek Mobilitas Penduduk di Era Otonomi Daerah</span></span></strong></div><div class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Sejak 1 Januari 2001 Indonesia memasuki era otonomi daerah, dengan diterapkannya secara resmi UU no 22/1999 dan UU no 25/1999. Atas dasar tersebut Pemerintahan Pusat memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah sehingga memberi peluang kepada Daerah agar leluasa mengatur dan melaksanakan kewenangannya atas prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat dan potensi setiap daerah.</span></span></div><div class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Tujuan peletakan kewenangan dalam penyelenggaraan otonomi daerah adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, pemerataan dan keadilan, demokratisasi dan penghormatan terhadap budaya lokal dan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Melalui desentralisasi ini pembuatan kebijakan yang menyangkut kehidupan kemasyarakatan didekatkan kepada masyarakat. Hal ini akan dapat mempercepat pembangunan ekonomi sekaligus pemerataan pembangunan antar daerah.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Namun demikian, sampai saat ini setelah hampir tiga tahun pelaksanaannya, masih belum terdapat kesamaan persepsi kita dalam memandang dampak dari otonomi daerah. Hal ini pada akhinya memunculkan sikap optimis dan pesimis yang berjalan bersamaan seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Terjadinya hal tersebut disebabkan<span> </span>otonomi yang dilaksanakan di daerah-daerah tidak berjalan dari landasan yang sama. Paling tidak, terdapat dua hal yang dapat dicatat. </span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><strong><em><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">1. <span> </span>Kesiapan sumberdaya alam (sekaligus sumberdaya buatan) di daerah dalam menghadapi otonomi. </span></span></em></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daerah-daerah dengan sumberdaya alam yang relatif siap, cenderung<span> </span>bersikap optimis terhadap pelaksanaan otonomi di daerahnya. Dengan pemberian kewenangan yang luas kepada daerah, mereka dapat menggali berbagai potensi yang ada untuk memacu pembangunan dan sekaligus mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, daerah yang secara sumberdaya alam ternyata belum siap, umumnya bersikap sebaliknya, yaitu lebih memperlihatkan sikap pesimis bahwa otonomi daerah dapat efektif dilaksanakan di daerahnya.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><strong><em><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">2. Kematangan dan kemampuan organisasi civil society (kelompok-kelompok warga) di daerah dalam menyikapi otonomi daerah.</span></span></em></strong></div><div class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Otonomi daerah dengan berbagai penyerahan kewenangan didalamnya telah memberikan penguatan yang tiba-tiba pada struktur dan institusi pemerintah daerah. Penguatan ini memunculkan dua fenomena yang berbeda pada daerah-daerah. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Fenomena pertama</span></strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> adalah munculnya inovasi dan berbagai ujicoba yang semakin mengarah pada ‘institusionalisasi local good governance’. Ini terjadi pada daerah-daerah yang telah mempunyai berbagai organisasi civil society yang relatif cukup mandiri dari pengaruh dan kontrol negara, serta mampu mengimbangi penguatan yang terjadi pada struktur dan institusi pemerintah daerah.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Fenomena kedua </span></strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">adalah terjadinya kristalisasi kekuasaan elit baru di daerah. Ini terjadi ketika penguatan kewenangan pada struktur dan institusi pemerintah daerah relatif tidak diimbangi dengan munculnya kekuatan pengimbang dari kalangan warga sendiri. </span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial;">Untuk mendeteksi apakah satu kabupaten atau kota tertentu didominasi oleh fenomena pertama atau kedua, paling tidak dapat dilihat dari aspek berikut:</span></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td style="background-color: transparent; border: 1pt solid windowtext; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Fenomena Pertama</span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Fenomena Kedua</span></strong></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Munculnya berbagai produk Perda yang memberi jaminan bahwa Pemda mempunyai kewajiban untuk mening-katkan pelayanan bagi warga mereka</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Cenderung memunculkan Perda-Perda yang berpotensi menyedot sumberda-ya di daerah tersebut tanpa memikir-kan keberlangsungan resources yang bersangkutan</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Alokasi dana (baik dari DAU maupun PAD) yang berimbang dan proporsio-nal antara dana rutin dan pembang-unan</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Cenderung mengalokasikan secara berlebihan pada dana rutin</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Rencana pembangunan mengarah pada pembangunan sektor-sektor non fisik seperti pengembangan ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan dan berbagai bentuk program kesejahtera-an rakyat lainnya</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Rencana pembangunan didominasi untuk pembangunan fisik</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Proses penentuan perencanaan pem-bangunan melibatkan warga setempat secara lebih luas </span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Proses penentuan perencanaan pem-bangunan masih ditentukan oleh segelintir elite lokal. </span></div></td> </tr>
</tbody> </table><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Berdasarkan kesiapan sumberdaya dan struktur sosial politik yang ada di daerah ini, dalam konteks otonomi kita dapat membagi empat tipe daerah </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: solid solid none; border-width: 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kondisi Organisasi</span></strong></div></td> <td colspan="2" style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 4.1in;" width="394"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kondisi Sumberdaya Alam</span></strong></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Civil Society</span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Siap</span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tidak Siap</span></strong></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt 0pt 0pt 9pt; text-align: justify;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Siap</span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daerah Tipe I</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daerah Tipe III</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div style="line-height: 115%; margin: 0pt 0pt 0pt 9pt; text-align: justify;"><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tidak Siap</span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daerah Tipe II</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(240, 240, 240) windowtext windowtext rgb(240, 240, 240); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.05in;" width="197"> <div align="center" style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: center;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daerah Tipe IV</span></div></td> </tr>
</tbody> </table><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Lalu, dalam kondisi otonomi daerah seperti ini, bagaimanakah prospek mobilitas penduduk antar daerah ?</span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Hal pertama yang harus dipahami adalah, dengan atau tanpa otonomi daerah, volume mobilitas penduduk akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan. Oleh karenanya, jika pelaksanaan otonomi daerah mampu memacu lebih cepat pembangunan daerah sekaligus pembangunan nasional, maka di era otonomi daerah ini akan terjadi peningkatan volume mobilitas penduduk<span> </span>yang jauh lebih pesat dibandingkan peningkatan volume yang pernah dialami Indonesia pada masa lalu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kedua adalah menyangkut pada arus dan arah mobilitas penduduk itu sendiri. Arus dan arah mobilitas penduduk sangat ditentukan oleh<span> </span>distribusi empat tipe daerah yang telah dikemukakan diatas.</span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kondisi ideal dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah pada daerah tipe I. Pada daerah ini,<span> </span>kematangan dan kemandirian organisasi civil society akan mampu mengimbangai kekuatan struktur dan institusi pemerintah. Akan terjadi interaksi yang intensif antara kelompok-kelompok warga tersebut dengan pemerintah daerah dan DPRD masing-masing, yang hasilnya tercermin dari berbagai inovasi yang makin memberikan ruang gerak bagi warga masyarakat untuk terlibat aktif dalam setiap bentuk penyelenggaraan good governance. Didukung dengan sumberdaya alam yang potensial, maka daerah ini akan tumbuh dengan cepat dan menarik minat migran masuk ke daerah tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daerah tipe I akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru, Dan arus migran masuk yang tinggi ke daerah ini dalam batas-batas tertentu, pada tahap selanjutnya akan lebih memacu pertumbuhan pembangunan daerah yang bersangkutan. Daerah potensial semacam ini umumnya akan didatangi oleh migran dengan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Selain itu, berbagai aktivitas baru dalam perekonomian (yang muncul dari berbagai upaya inovasi emansipatoris) yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan yang tidak dimiliki di daerah tersebut akan dapat diisi oleh migran masuk ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Untuk daerah tipe II, pada dasarnya merupakan daerah potensial untuk tumbuh. Namun, sebagai akibat lemahnya organisasi civil society, penguatan<span> </span>pada struktur dan institusi pemerintah akibat otonomi daerah, akan menimbulkan elite baru di daerah. Untuk melegitimasi kekuasaannya mereka umumnya mengibarkan isu-isu seperti </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">primordialisme, aliran, putra daerah dan simbol-simbol keagamaan</span><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> dengan menggunakan kendaraan partai politik dan institusi status quo di daerah. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Isu-isu primordialisme yang selalu didengung-dengungkan oleh elite di daerah tersebut<span> </span>berimbas pada munculnya ego kedaerahan yang berlebihan pada penduduk asli setempat<span> </span>yang mendorong timbulnya konflik etnis, penolakan terhadap kehadiran pendatang dari luar daerah, dan desakan untuk menyusun peraturan-peraturan atau kebijakan yang membatasi berkembangnya kemampuan dari penduduk pendatang. Hal ini menjadi faktor penghalang bagi migran potensial ke daerah tersebut, sehingga meskipun daerah tersebut potensial secara sumberdaya alam tetapi volume mobilitas masuk ke daerah tersebut cenderung akan rendah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Selain itu, dengan lemahnya organisasi civil society ini menyebabkan elite di daerah lebih leluasa untuk mereproduksi berbagai Perda mengenai retribusi, memunculkan berbagai peraturan-peratuan baru yang membatasi arus lalu lintas perdagangan dan investasi di daerah tersebut, mengekploitasi secara berlebihan terhadap sumber-sumber alam utama daerah, dan memunculkan berbagai kebijakan dalam pemberian layanan serta fasilitas baru yang agak berlebihan terhadap aparatur daerah, khususnya anggota DPRD, Pemda dan unit-unit birokrasi lain. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Semua hal tersebut pada dasarnya telah menghilangkan inovasi-inovasi untuk menumbuhkan aktivitas-aktivitas baru dalam perekonomian. Oleh karenanya, daerah ini tidak akan tumbuh secepat yang diharapkan sesuai dengan potensinya. Ini juga menjadi faktor yang tidak menarik bagi migran masuk ke daerah tersebut. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Untuk daerah tipe III, dalam jangka pendek, pelaksanaan otonomi daerah belum akan mampu memacu lebih cepat pembangunan di daerah tersebut. Oleh karenanya, arus mobilitas penduduk ke daerah tersebut juga akan relatif terbatas. Namun demikian dalam jangka panjang, dengan berbagai inovasi atas keterbatasan sumberdaya alam yang mereka miliki, daerah ini akan mampu menumbuhkan berbagai aktivitas perekonomian baru yang mendorong laju pembangunan daerah yang bersangkutan. Oleh karenanya, dalam jangka panjang daerah ini juga akan bertumbuh cepat dan menarik migran masuk ke daerah tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Untuk daerah tipe IV, secara nyata adalah daerah yang belum siap dalam memasuki era otonomi daerah. Dalam konteks mobilitas penduduk, daerah ini akan menjadi daerah pengirim migran terbesar dan menerima migran<span> </span>masuk dalam jumlah yang relatif sedikit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span>6.<span> </span></span></span></strong><strong><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Penutup</span></strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Mobilitas penduduk merupakan hak azasi setiap individu, dan ini sesuai dengan UU Hak Azasi Manusia No. 39 Tahun 1999 bahwa setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia</span></div><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">. </span> <br />
<div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Oleh karenanya, fenomena mobilitas penduduk yang diperkirakan akan meningkat dalam era otonomi daerah ini dan diperkirakan akan menuju pada daerah-daerah tertentu, harus disikapi dengan arif dan demokratis, tanpa pembatasan yang bersinggungan dengan hak azasi manusia. Terpenting bagi daerah adalah bagaimana mengarahkan dan merangsang mobilitas penduduk ini ke arah yang memberikan dampak positif pada daerah tujuan maupun pada daerah asal dari penduduk migran tersebut.</span></div><div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: left; text-indent: 27pt;"><span style="font-size: xx-small;"><span lang="AF" style="line-height: 115%;"><b>sumber : </b></span></span></div><div style="line-height: 115%; margin: 0pt; text-align: left; text-indent: 27pt;"><span lang="AF" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><b>http://junaidichaniago.wordpress.com/2008/05/26/prospek-mobilitas-penduduk-di-era-otonomi-daerah/</b></span> </span></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-59781988846560697642010-10-19T07:56:00.000-07:002010-10-19T07:56:38.844-07:00IC ( Integrated Circuit )<div style="text-align: justify;">IC (<em>Integrated Circuit</em>) merupakan suatu komponen semikonduktor yang di dalamnya terdapat puluhan, ratusan atau ribuan, bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, diode, dan komponen semikonduktor lainnya. Komponen dalam IC tersebut membentuk suatu rangkaian yang terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk <em>chip</em> kecil. </div><br />
<div align="center"><img height="200" src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2001.jpg" width="200" /><br />
<strong>Gambar 1.</strong> <em>IC ( Integrated Circuit )</em></div><br />
<div style="text-align: justify;"> IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen (<em>individual</em>) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis. Ditinjau dari segi bahan baku, IC dibalut dalam kemasan (<em>packages</em>) tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar seperti terhadap kelembaban debu dan kontaminasi zat lainnya. Kemasan IC dibuat dari bahan <em>ceramic</em> dan <em>plastic</em>, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya. IC dapat bekerja dengan diberikan catuan tegangan 5 – 12 volt sesuai dengan tipe IC nya. Jika diberikan masukan tegangan lebih dari batas yang telah ditentukan maka IC tersebut dapat dikatakan rusak, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada kelebihan dan kelemahan dari IC sendiri.</div>Adapun kita sebagai pengguna IC harus dapat mempelajari beberapa hal berikut ini, yaitu :<br />
<ol><li><strong>Keunggulan IC (<em>Integrated Circuit</em>)</strong></li>
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam mesin penghitung elektronik (kalkulator), juga telepon seluler (<em>ponsel</em>) yang bentuknya relative kecil. Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC. Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit - sirkit konvensional yang banyak menggunakan komponen IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (<em>cooling system</em>).
<li><strong>Kelemahan IC (<em>Integrated Circuit</em>)</strong></li>
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tidak ada sesuatu komponen yang memiliki kelemahan. Kelemahan IC atau kategori IC itu dapat dikatakan rusak antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan. Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC. Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna. </ol><strong>TTL (Transistor – Transistor Logic)</strong><br />
<div style="text-align: justify;"> IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC <em>digital</em> yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan <em>system</em> kontrol elektronik. IC <em>digital</em> bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan <em>Biner Logic</em> (bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(<em>on</em>) dan 0 (<em>off</em>).<br />
Jenis IC <em>digital</em> terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Namun dalam laporan ini hanya akan membahas tentang IC jenis TTL. Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai <em>variasi Logic</em>, sehingga dinamakan Transistor. </div><ol><li><strong>Transistor Logic</strong></li>
Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam <em>gate </em>(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti AND, NAND, OR, NOR, XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoder, Sevent Segment, Multiplexer dan Memory sehingga pin (kaki) IC jumlahnya banyak dan bervariasi ada yang 8,14,16,24 dan 40.
IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan 5 Volt.
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2002.jpg" />
<strong>Gambar 2.</strong> <em>Pin (kaki) IC</em></div>
Dengan tipe pengemasan seperti ini, IC memiliki dua set pin parallel pada sisi yang berlawanan. Pin-pin tersebut dinomori berlawanan arah jarum jam dengan satu pin berada pada pojok kiri bawah dan pin no.1 ditandai dengan adanya setengah lingkaran dan titik diatasnya. Normalnya pin 7 adalah ground, dan pin 14 adalah vcc. IC TTL memiliki beberapa bentuk dan dapat memiliki lebih dari 14 pin.
<li><strong>Gerbang Logika Dasar </strong><ol type="a"><li><strong>Gerbang AND (74LS08</strong>)</li>
Gerbang logika yang kerjanya seperti saklar seri. Gerbang AND mempunyai dua atau lebih input dan memiliki satu output. Output akan berlogika "1" jika semua input ( input A AND B ) berlogika "1". Jika salah satu input berlogika "0" maka output akan berlogika "0"
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2003.jpg" />
<strong>Gambar 3.</strong> <em>Simbol Gerbang AND</em></div>
Untuk menguji gerbang AND, digunakan IC 7408. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2004.jpg" />
<strong>Gambar 4.</strong> <em>Struktur IC 7408</em></div>
<div align="center"><strong>Tabel 1. </strong> <em>Tabel Kebenaran Gerbang AND</em>
<img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2005.jpg" /></div>
<li><strong>Gerbang OR (74LS32)</strong></li>
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih input dan memiliki satu output. Apabila salah satu input berlogika "1", maka output akan berlogika "1". Jika semua input berlogika "0", maka output akan berlogika "0".
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2006.jpg" />
<strong>Gambar 5.</strong> <em>Simbol Gerbang OR</em></div>
Untuk menguji gerbang OR, dugunakan IC 7432. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2007.jpg" />
<strong>Gambar 6.</strong> <em>Struktur IC 7432</em></div>
<div align="center"><strong>Tabel 2.</strong> <em>Kebenaran Gerbang OR</em>
<img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2008.jpg" /></div>
<li><strong>Gerbang NOT (74LS04)</strong></li>
Gerbang NOT hanya memiliki satu input dan satu output saja. Apabila input berlogika "0", maka output akan berlogika "1". Dan jika semua input berlogika "1", maka output akan berlogika "0".
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2009.png" />
<strong>Gambar 7.</strong> <em>Simbol Gerbang NOT</em></div>
<div align="center"><strong>Tabel 3.</strong> <em>Kebenaran Gerbang NOT</em>
<img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2010.jpg" /></div>
<li><strong>Gerbang NAND ( 74LS00 )</strong></li>
Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dan gerbang NOT. Sehingga keluaran dari gerbang NAND merupakan komplemen dari keluaran gerbang AND.
Untuk menguji gerbang NAND, digunakan IC 7400. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2011.png" />
<strong>Gambar 08.</strong> <em>Simbol Gerbang NAND</em></div>
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2012.jpg" />
<strong>Gambar 9.</strong> <em>Struktur IC 7400</em></div>
<div align="center"><strong>Tabel 4.</strong> <em>Kebenaran Gerbang NAND</em>
<img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2013.jpg" /></div>
<li><strong>Gerbang NOR ( 74LS02 )</strong></li>
Gerbang NOR merupakan kombinasi dari gerbang OR dan gerbang NOT. Sehingga keluaran dari gerbang NOR merupakan komplemen dari keluaran gerbang OR.
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2014.jpg" />
<strong>Gambar 10.</strong> <em>Simbol Gerbang NOR</em></div>
Untuk menguji gerbang NOR, digunakan IC 7402. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2015.jpg" />
<strong>Gambar 11.</strong> <em>Struktur IC 7402</em></div>
<div align="center"><strong>Tabel 5.</strong> <em>Kebenaran Gerbang NOR</em>
<img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2016.jpg" /></div>
<li><strong>Gerbang XOR ( 74LS86 )</strong></li>
Gerbang XOR merupakan kata lain dari exclusive – OR. XOR akan memberikan output logika "1", jika inputnya memberikan keadaan yang berbeda. Dan jika inputnya memberikan keadaan yang sama, maka outputnya akan memberikan logika "0".
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2017.jpg" />
<strong>Gambar 12.</strong> <em>Simbol Gerbang XOR</em></div>
Untuk menguji gerbang XOR, digunakan IC 7486. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2018.jpg" />
<strong>Gambar 13.</strong> <em>Struktur IC 7486</em></div>
<div align="center"><strong>Tabel 6.</strong> <em>Kebenaran Gerbang XOR</em>
<img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2019.jpg" /></div></ol></li>
<li><strong>Rangkaian Kombinasional</strong><ol type="a"><li><strong>Decoder (74LS138)</strong></li>
Decoder merupakan rangkaian kombinasional yang mempunyai masukkan (input) sebanyak n dan keluarannya (output) sebanyak 2 <sup>n</sup>. Decoder berfungsi untuk mengaktifkan salah satu dari saluran keluarannya untuk setiap pola masukan yang berbeda-beda. Decoder bersifat <em>active low</em> dan dilengkapi dengan saluran masukan <em>enable low</em>. Keluaran bersifat <em>active low</em> maksudnya saluran keluaran dikatakan aktif jika kondisi keluaran tersebut adalah <em>low</em> atau memiliki tegangan rendah. Enable berfungsi untuk mengaktifkan atau me-nonaktif-kan rangkaian. Enable <em>low</em> maksudnya rangkaian akan aktif jika enable diberi masukan <em>low</em> atau tegangan rendah.
Untuk menguji Decoder, digunakan IC 74138. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2020.jpg" />
<strong>Gambar 14.</strong> <em>Sruktur IC 74138</em></div>
<li><strong>Multiplexer (74LS157)</strong></li>
Multiplexer merupakan rangkaian kombinasional yang memiliki masukan sejumlah 2<sup>n</sup> bit, n selector dan satu output. Multiplexer disebut juga data selector karena selector pada rangkaian multiplexer berfungsi untuk memilih data pada input mana yang akan dilewatkan ke output. Seperti decoder, multiplexer juga memiliki <em>enable</em> yang bersifat <em>low</em> yang berfungsi untuk mengaktifkan atau me-non-aktif-kan rangkaian.
Untuk menguji Multiplexer, digunakan IC 74157. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2021.jpg" />
<strong>Gambar 15.</strong> <em>Sruktur IC 74157</em></div></ol></li>
Rangkaian Kombinasional merupakan rangkaian yang hanya dipengaruhi oleh kondisi input saat itu. Yang termasuk dalam rangkaian kombinasional adalah sebagai berikut :
<li><strong>Flip – Flop</strong></li>
Flip – Flop merupakan komponen dengan satu bit memori dari basic cell yang beroperasi berdasarkan control dari sinyal clock.
<strong>Data Flip – Flop (74LS74)</strong>
D – FF adalah sebuah flip-flop yang memiliki satu data input dimana operasi dari flip-flop ini dikontrol oleh sebuah sinyal clock, sehingga saat clock aktif terus tanpa mengalami perubahan logic level maka noise logic dapat terkunci dan diteruskan ke output next state.
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2022.jpg" /></div>
Untuk menguji D - FF, digunakan IC 7474. Dimana struktur dari IC ini adalah:
<div align="center"><img src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/611060113%20-%2023.jpg" /></div><hr /><span style="font-size: large;"><b><span>Sumber:</span>
<span><strong>PERANCANGAN DAN REALISASI IC TESTER DENGAN TAMPILAN LCD </strong>
<em>(DESIGN AND REALIZATION DIGITAL IC TESTER WITH DISPLAY ON LCD)</em>
<strong>SARI TRI PRATIWI</strong> (611060113)
<strong>Library IT TELKOM Bandung </strong></span></b></span><span style="font-size: large;"><b><span><strong> </strong></span></b></span></ol><ol><span style="font-size: large;"><b><span><strong>http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=671:ic&catid=16:mikroprocessorkontroller&Itemid=15</strong></span></b></span></ol>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-16797030492166504272010-10-12T08:27:00.000-07:002010-10-12T08:27:21.726-07:00Batere untuk Sel Surya<div style="color: white; text-align: justify;"></div><div class="article-content" style="color: white; text-align: justify;"><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;">Baterai adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah ( DC ). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;"> <img border="0" src="http://panelselsurya.com/images/stories/incoe.jpg" /><img border="0" src="http://panelselsurya.com/images/stories/yuasa.jpg" /><img border="0" src="http://panelselsurya.com/images/stories/gs%20astra.jpg" /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;">Ada beberapa jenis baterai / aki di pasaran yaitu jenis aki basah/konvensional, hybrid dan MF ( Maintenance Free ).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Aki basah/konvensional berarti masih menggunakan asam sulfat ( H2SO4 ) dalam bentuk cair.<span> </span>Sedangkan aki MF sering disebut juga aki kering karena asam sulfatnya sudah dalam bentuk gel/selai.<span> </span>Dalam hal mempertimbangkan posisi peletakkannya maka aki kering tidak mempunyai kendala, lain halnya dengan aki basah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Aki konvensional juga kandungan timbalnya ( Pb ) masih tinggi sekitar 2,5%untuk masing-masing sel positif dan negatif.<span> </span>Sedangkan jenis hybrid kandungan timbalnya sudah dikurangi menjadi masing-masing 1,7%, hanya saja sel negatifnya sudah ditambahkan unsur Calsium.<span> </span>Sedangkan aki MF / aki kering sel positifnya masih menggunakan timbal 1,7% tetapi sel negatifnya sudah tidak menggunakan timbal melainkan Calsium sebesar 1,7%. Pada Calsium battery Asam Sulfatnya ( H2SO4 ) masih berbentuk cairan, hanya saja hampir tidak memerlukan perawatan karena tingkat penguapannya kecil sekali dan dikondensasi kembali.<span> </span>Teknologi sekarang bahkan sudah memakai bahan silver untuk campuran sel negatifnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;">Ada beberapa pertimbangan dalam memilih aki :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in; text-align: justify;"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Tata letak, apakah posisi tegak, miring atau terbalik.<span> </span>Bila pertimbangannya untuk segala posisi maka aki kering adalah pilihan utama karena cairan air aki tidak akan tumpah.<span> </span>Kendaraan off road biasanya menggunakan aki kering mengingat medannya yang berat. Aki ikut terguncang-guncang dan terbanting.<span> </span>Aki kering tahan goncangan sedangkan aki basah bahan elektodanya mudah rapuh terkena goncangan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Voltase / tegangan, di pasaran yang mudah ditemui adalah yang bertegangan 6V, 12V da 24V.<span> </span>Ada juga yang multipole yang mempunyai beberapa titik tegangan.<span> </span>Yang custom juga ada, biasanya dipakai untuk keperluan industri.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Kapasitas aki yang tertulis dalam satuan Ah ( Ampere hour ), yang menyatakan kekuatan aki, seberapa lama aki tersebut dapat bertahan mensuplai arus untuk beban / load.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Cranking Ampere yang menyatakan seberapa besar arus start yang dapat disuplai untuk pertama kali pada saat beban dihidupkan.<span> </span>Aki kering biasanya mempunyai cranking ampere yang lebih besar dibandingkan aki basah.<span> </span>Itu sebabnya perangkat audio mobil banyak menggunakan aki kering.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Pemakaian dari aki itu sendiri apakah untuk kebutuhan rutin yang sering dipakai ataukah cuma sebagai back-up saja.<span> </span>Aki basah, tegangan dan kapasitasnya akan menurun bila disimpan lama tanpa recharge, sedangkan aki kering relatif stabil bila di simpan untuk jangka waktu lama tanpa recharge.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Harga karena aki kering mempunyai banyak keunggulan maka harganya pun jauh lebih mahal daripada aki basah.<span> </span>Untuk menjembatani rentang harga yang jauh maka produsen aki<span> </span>juga<span> </span>memproduksi jenis aki kalsium ( calcium battery ) yang harganya diantara keduanya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">Sumber :<span style="font-size: x-large;"> http://panelselsurya.com/index.php/batere </span></li>
</ul></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-88049145296683381282010-10-12T08:19:00.000-07:002010-10-12T08:22:48.304-07:00Panel Sel Surya & Pembangkit Listrik Mandiri<div style="color: white; text-align: justify;">Membangkitkan listrik di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan <a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">panel sel surya</a> (solar cells), <a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">panel sel surya</a> mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan di dalam <a href="http://panelselsurya.com/index.php/batere">aki</a>, aki menghidupkan lampu.</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dalam penggunaan <a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">panel sel surya</a> untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel sel surya: </div><ul style="color: white; text-align: justify;"><li><a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">Panel sel surya</a> memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel sel surya pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.</li>
<li><a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">Panel sel surya</a> (solar cells) menghasilkan listrik arus searah DC.</li>
<li>Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti <a href="http://panelselsurya.com/index.php/lampu-led-led-bulb">lampu LED.</a></li>
<li>Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll. </li>
</ul><div style="color: white; text-align: justify;"><img align="left" alt="instalasi listrik tenaga surya" border="0" src="http://panelselsurya.com/images/stories/solar_impl.jpg" title="instalasi listrik tenaga surya" /> Kalau kita membuat rumah baru, disarankan untuk menggunakan PLN dan <a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">panel sel surya</a>. Panel sel surya digunakan untuk sebagian penerangan (dalam hal ini menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan dll.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><i>Bila listrik DC yang tersimpan dalam <a href="http://panelselsurya.com/index.php/batere">aki </a>ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan <a href="http://panelselsurya.com/">panel sel surya</a>,<a href="http://panelselsurya.com/index.php/inverter"> inverter</a>, aki</i>.</div><h2 style="color: white; text-align: justify;"><a href="http://panelselsurya.com/index.php/lampu-led-led-bulb">Lampu LED</a> sebagai Penerangan Rumah </h2><div style="color: white; text-align: justify;">Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.</div><div style="color: white; text-align: justify;"> Kekurangannya adalah: <br />
* Instalasi kabel baru untuk <a href="http://panelselsurya.com/index.php/lampu-led-led-bulb">lampu LED</a>. <br />
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.</div><div style="color: white; text-align: justify;">Keuntungannya adalah: <br />
* Penggunaan energi yang kecil<br />
* Keandalan <a href="http://panelselsurya.com/index.php/lampu-led-led-bulb">lampu LED</a> 10 x lampu standard biasa <br />
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.</div><table border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" style="color: white; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="width: 100px;"></td><td style="background-color: #00cc66; width: 100px;">Lampu AC </td><td style="background-color: #00cc66; width: 100px;">Lampu LED </td></tr>
<tr><td style="background-color: #00cc99; width: 100px;">Voltage </td><td style="width: 100px;">220 VAC </td><td style="width: 100px;">12 VDC </td></tr>
<tr><td style="background-color: #00cc99; width: 100px;">Watt</td><td style="width: 100px;">15 Watt </td><td style="width: 100px;">3 Watt </td></tr>
<tr><td style="background-color: #00cc99; width: 100px;">Lifetime </td><td style="width: 100px;">6,000 jam </td><td style="width: 100px;">50,000 jam </td></tr>
<tr><td style="background-color: #00cc99; width: 100px;">Harga </td><td style="width: 100px;"><u>+</u> Rp. 25,000</td><td style="width: 100px;"><u>+</u> Rp. 250,000</td></tr>
</tbody></table><h2 style="color: white; text-align: justify;"><a href="http://panelselsurya.com/index.php/panel-sel-surya">Panel Sel Surya</a> untuk Listrik AC </h2><div style="color: white; text-align: justify;">Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti perhitungan berikut ini. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><i>Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.</i></div><table border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" style="color: white; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="background-color: #00cc66;"><td>Energi surya </td><td>Jumlah panel sel surya </td><td>Kapasitas panel sel surya </td><td>Perhitungan </td><td>Hasil </td></tr>
<tr><td> 4 jam</td><td> 24 panel</td><td> 210 Watt per hour</td><td> 4 x 24 x 210</td><td> 20160 Watt hour </td></tr>
</tbody></table><div style="color: white; text-align: justify;">Dasar perhitungan jumlah aki</div><table border="0" style="color: white; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="background-color: #00cc66;"><td>Jumlah Aki </td><td>Voltage </td><td>Ampere </td><td>Perhitungan </td><td>Hasil </td></tr>
<tr><td>30 </td><td>12 Volt </td><td>100 Ampere hour </td><td>30 x 12 x 100 </td><td>36000 Watt hour </td></tr>
</tbody></table><div style="color: white; text-align: justify;"><i>* </i><i>Asumsi kondisi aki tidaklah mungkin kosong 100% setelah digunakan maka kapasitas sebesar itu sudah cukup untuk mencharge ke-30 aki masing-masing 12V 100Ah.</i></div><div style="color: white; text-align: justify;"><i>* Asumsi loss yang terjadi pada inverter sinewave sebesar 30%, sehingga kapasitas yang tersedia sebesar 25,2KWh. Ini sudah mencukupi kebutuhan akan daya listrik AC yang diatas yaitu sebesar 20KWh/hari. </i></div><div style="color: white;"><br />
</div><div style="color: white;">Sumber : <span style="font-size: x-large;"><b>http://panelselsurya.com/ </b></span></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-53654657845957570402010-10-12T07:59:00.000-07:002010-10-12T07:59:14.292-07:00Sumber Daya Alam Indonesia<div style="text-align: justify;">Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. </div><br />
<div style="text-align: justify;">Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :<br />
1. Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan. <br />
2. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan. <br />
3. Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang minyak bumi. </div><br />
<div style="text-align: justify;">Persebaran Sumber Daya Alam<br />
Hayati teridiri dari sumber daya alam hewani dan nabati yang tersebar didarat dan laut selain hutan yang luas, Indonesia memiliki perkebunan dan pertanian tersebar hampir di seluruh Indonesia. <br />
<br />
Jumlah dan kualitas sumber daya alam sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selain itu kualitasnya pun sangat bagus sehingga dapat diekspor di berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara.<br />
<br />
Jenis sumber daya alam yang diekspor seperti minyak bumi, gas alam dan bahan tambang lainnya serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata selain itu hasil industri juga dapat diekspor keluar negeri. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pemanfaatan Sumber Daya Alam </span><br />
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang. <br />
<br />
Tenaga ahli memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi yang canggih. Tenaga ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang bermutu dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan menghasilkan industri yang berkualitas. <br />
<br />
Teknologi yang digunakan beserta alat-alatnya yang berkembang dengan pesat dapat mempercepat dan mempermudah produktivitas alat-alat yang digunakan tenaga ahli Indonesia masih kurang canggih seperti di negara-negara maju tetapi tenaga ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber daya alam yang memuaskan. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pencemaran </span><br />
Terjadi karena ulah manusia sendiri yang menyebabkan berubahnya keadaan alam karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur baru sehingga menyebabkan berbagai jenis pencemaran seperti :<br />
1. Pencemaran udara : hasil limbah industri, limbah pertambangan, asap rokok, asap kendaraan bermotor karena mengeluarkan karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida yang menyebabkan udara tercemar dan susah bernafas. <br />
2. Pencemaran suara-suara dapat ditimbulkan dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara dan jet.<br />
3. Pencemaran air dari pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut.<br />
4. Pencemaran tanah. <br />
<br />
Pencemaran dapat dicegah dengan tidak membuang limbah sembarangan seperti pabrik-pabrik yang selalu membuang limbah, mengurangi kendaraan berasap dan mengurangi kebisingan yang ada dan banyak lagi yang lain. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Mengatasi pencemaran</span><br />
a. Dengan mengadakan penghijauan dan reboisasi, usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara. <br />
b. Dengan membuat sengkedan pada lahan yang miring untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah yang berbukit-bukit dan miring. <br />
c. Pengembangan daerah aliran sungai merupakan daerah peta terhadap kerusakan dan pencemaran karena sering terjadi pengikisan lapisan tanah oleh aliran sungai.<br />
d. Pengelolaan air limbah<br />
- dengan pengaturan lokasi industri agar jauh dari pemukiman penduduk<br />
- mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor<br />
- industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali pencemaran air. <br />
e. Penertiban pembuangan sampah dengan cara sebagai berikut :<br />
1. dibakar<br />
2. untuk makan ternak<br />
3. untuk biogas<br />
4. untuk bahan pupuk<br />
f. Dengan mengadakan daur ulang terhadap bahan-bahan bekas dan sampah organik.</div><div style="text-align: justify;"> </div><span style="font-size: large;"><b>Sumber : http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/sumber-daya-alam-indonesia.html</b></span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-1883026270080458122010-10-04T08:13:00.000-07:002010-10-04T08:13:06.640-07:00Konsep Ekologi dan Manusia dalam Pengelolaan Lingkungan<div style="text-align: justify;"><b>Ekologi </b>berasal dari kata dalam <b>bahasa yunani<i> </i></b>yaitu <b><i>oikos</i> </b>dan <i><b>logos</b></i>. Ekologi merupakan cabang dari ilmu biologi yang memiliki ruang lingkup meliputi populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer.</div><div style="text-align: justify;">Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka.Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen, mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim.Yang terpenting dari keenam unsur tersebut adalah adanya sebuah atau sekelompok produsen. Sebagian produsen berasal dari tumbuhan hijau.Perbedaan antar ekosistem hanya pada unsur-unsur penyusun masing-masing komponen tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Masing-masing komponen ekosistem mempunyai peranan dan mereka saling terkait dalam melaksanakan proses-proses dalam ekosistem.Proses-proses dalam ekosistem meliputi aliran energi, rantai makanan, pola keanekaragaman, siklus materi, perkembangan, dan pengendalian. </div><div style="text-align: justify;">Setiap ekosistem nampu mengendalikan dirinya sendiri, dan mampu menangkal setiap gangguan terhadapnya. Kemampuan ini disebut <i><b>homeostasis</b></i>. Tetapi kemampuan ini ada batasnya. Bilamana batas kemampuan tersebut dilampaui, ekosistem akan mengalami gangguan. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu bentuk gangguan ekosistem akibat terlampauinya kemampuan homeostasis. </div><div style="text-align: justify;">Sebuah ekosistem manusia atau lingkungan manusia terdiri dari unsur abiotik ( air, tanah, udara ), biotik ( flora dan fauna baik darat, air maupun udara ) dan sebuah kelompok kultur ( ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat atau kelompok manusia). Agar kehidupan dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan peran manusia yang cerdas dan bertanggung jawab dalam mengelola lingkungannya. Sebuah komunitas manusia atau biasa disebut masyarakat berkewajiban menjaga lingkungannya agar kualitas taraf kehidupan masyarakat tersebut terus meningkat sebab lingkungan yang dijaga dengan baik dapat menghasilkan sumber daya yang baik dan dapat mengurangi pencemaran. Maka agar masyarakat dapat menjaga lingkungannya dengan baik diperlukan asas-asas dalam pengelolaan lingkungan antara lain :</div><div> </div><ol style="text-align: justify;"><li>asas penanggulangan pada sumbernya (abattement at the source);</li>
<li>asas penerapan sarana praktis yang terbaik, atau sarana teknis yang terbaik;</li>
<li>prinsip pencemar membayar ( polluter pays principle );</li>
<li>prinsip cegat tangkal ( stand still principle );</li>
<li>prinsip perbedaan regional.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jika masyarakat dan pemerintah tidak mampu melaksanakan asas – asas tersebut dalam jangka waktu yang cukup panjang maka lingkungan akan mudah mengakibatkan bencana lingkungan terbesar seperti pencemaran lingkungan baik di darat, air maupun udara,<br />
penyempitan lahan pertanian, perusakan tata ruang, koversi hutan yang tidak terkendali, semakin terkurasnya SDA baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui serta masih banyak bencana-bencana lingkungan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan SDA di dunia. Dengan SDA yang baik maka hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan taraf ekonomi dan sumber devisa dalam modal pembangunan. Namun terkadang masyarakat Indonesia melupakan bahwa SDA yang tersedia di lingkungannya memiliki batas dalam kuantitas maupun kualitas sehingga apabila dimanfaatkan secara terus menerus tanpa dilestarikan maka akan rusak atau bahkan punah. Seandainya hal itu terjadi maka akan mengakibatkan krisis pangan, krisis energi, krisis air dalam lingkungan. Jumlah penduduk di Indonesia semakin hari semakin meningkat hal ini mengakibatkan kebutuhan hidup masyarakat semakin meningkat sementara jumlah SDA yang tersedia semakin hari semakin habis dan terbatas dalam memanfaatkannya. Bukan hanya permasalahan SDA yang terjadi di Indonesia namun juga permasalahan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kemajuan industri dan transportasi yang tidak diimbangi dengan usaha pencegahan polusi lingkungan dan penerapan sistem teknologi ramah lingkungan. Hutan merupakan SDA terbesar dan terbaik yang ada Indonesia serta berfungsi dalam mengurangi pencemaran udara. Namun sekarang keadaan hutan di Indonesia semakin memprihatinkan Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan longsor. Semakin sering suatu negara yang terkena bencana lingkungan seperti di Indonesia maka akan semakin lambat pula pembangunan pada negara itu, baik pembangunan mikro maupun makro.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Suatu negara dengan sistem kemajuan teknologi yang baik dan didukung oleh jumlah SDA yang melimpah maka dapat dipastikan negara tersebut akan mengalami pembangunan yang cukup pesat. Tanpa inovasi dan IPTEK yang baik maka nilai tambah yang terkandung pada suatu SDA tidak akan dapat dimanfaatkan. SDA yang diolah semakin baik maka akan memiliki daya saing dan harga lebih tinggi seperti contohnya getah karet, apabila kita menjualnya dalam bentuk getah karet saja maka harganya tentu jauh lebih murah dibanding kita menjual dalam bentuk produk ban, pakaian atau bahkan suatu alat kesehatan. Maka dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita menguasai IPTEK dan memiliki daya pikir yang baik dalam mengolah SDA yang telah kita dapatkan serta tidak lupa dalam melestarikannya kembali agar persediaan tetap terjaga. Lalu bagaimana agar masyarakat dapat menguasai IPTEK dalam mengelola SDA? Hal ini kita perlu sadari bahwa pendidikan dan pengetahuan adalah kunci utama dalam kemajuan pembangunan suatu bangsa. Semakin tinggi taraf pendidikan suatu masyarakat dalam suatu negara maka akan semakin baik kemajuan pembangunan dan taraf kualitas serta kuantitas lingkungan masyarakat tersebut.</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><b>Daftar Pustaka</b></span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><b>1. http://agungborn91.wordpress.com/2010/09/26/konsep-ekologi-dan-manusia-dalam-pengelolaan-lingkungan/</b><div style="text-align: left;"><b>2. Pakde Sofa. 2008. <a href="http://massofa.wordpress.com/2008/09/23/sejarah-dan-ruang-lingkup-ekologi-dan-ekosistem/" style="color: black;" title="Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem">Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem</a><span style="color: black;">.</span></b></div><div style="text-align: left;"><b><span style="text-decoration: underline;">3. http://massofa.wordpress.com/2008/09/23/sejarah-dan-ruang-lingkup-ekologi-dan-ekosistem/</span></b></div><div style="text-align: left;"><b>4. Putri Juniarti. 2010. Makalah Masalah Lingkungan Hidup.</b></div><div style="text-align: left;"><b><a href="http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=agungborn91.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fwartawarga.gunadarma.ac.id%2F2010%2F01%2Fmakalah-masalah-lingkungan-hidup-putri-juniarti%2F&sref=http%3A%2F%2Fagungborn91.wordpress.com%2F2010%2F09%2F26%2Fkonsep-ekologi-dan-manusia-dalam-pengelolaan-lingkungan%2F">5. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/makalah-masalah-lingkungan-hidup-putri-juniarti/</a></b></div><div style="text-align: left;"><b>6. Indro Sugianto. 2006. Hari Lingkungan ditengah Bencana Lingkungan yang Berkelanjutan.</b></div><div style="text-align: left;"><b><span style="text-decoration: underline;">7. http://www.icel.or.id/hari_lingkungan_ditengah_bencana_lingkungan_yang_berkelanjutan.icel</span></b></div><div style="text-align: left;"><span style="text-decoration: underline;"> </span></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-663877078464295962010-10-04T07:46:00.000-07:002010-10-04T07:46:14.486-07:00Resistor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></div><span class="KontenIsi"></span><span class="KontenIsi"></span><span class="KontenIsi"><img src="http://beteve.com/img/sidesep.gif" /></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"><img align="left" alt="" height="227" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/r/rilustrate.jpg" width="213" />Resistor secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu resistor tetap <i>(fixed resistor)</i> dan resistor variabel <i>(variable resistor)</i>, tetapi jika hanya disebut resistor saja maka resistor yang dimaksud adalah resistor tetap <i>(fixed resistor)</i> atau biasa disebut juga dengan hambatan atau tahanan.<br />
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan karena arus listrik berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu tegangan listrik dilewatkan pada resistor maka akan terjadi penurunan pada tegangan tersebut.</span>Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan resistor menurut hukum Ohm adalah :<img align="right" alt="" height="131" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/r/res-Symbol.gif" width="178" /><span class="KontenIsi"></span></div><span class="KontenIsi"> <img alt="" height="39" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/r/ivr.gif" width="42" /><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi">Dimana I dalam Ampere, V dalam Volt dan R dalam Ohm.<br />
Rumah resistor biasanya dibuat dari keramik / semen dimana bahan yang berfungsi sebagai hambatanya biasanya dari karbon, logam atau lilitan kawat, besar-kecilnya nilai hambatan ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon, logam atau lilitan kawat tersebut.<span class="mw-headline"> </span><br />
<br />
<span class="mw-headline"><b>Macam-macam resistor :</b></span><br />
<span class="mw-headline"><b> </b><br />
</span></span></div><span class="KontenIsi"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"><img align="left" alt="" height="162" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/r/allres.jpg" width="500" />Ada bermacam-macam resistor, tetapi yang umum tersedia dipasaran a.l :</span></div><span class="KontenIsi"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"></span><br />
<ol><span class="KontenIsi">
<li> <b>Resistor karbon</b> <i>(carbon film resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari karbon, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 10 Mega ohm dengan toleransi ±5 - 20%, tegangan maksimum 500 volt , tersedia dalam daya 0.25 - 1 watt.<br />
</li>
<li> <b>Resistor metaloxide </b><i>(metaloxide film resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam oxida, memiliki nilai resistansi antara 1ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 750 volt , tersedia dalam daya 1 - 6 watt.<br />
</li>
<li> <b>Resistor metal film </b><i>(metal film resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara 1ohm - 10 Mega ohm dengan toleransi ±1-5%, tegangan maksimum 300 volt , tersedia dalam daya 0.5 - 1 watt.<br />
</li>
<li><b>Resistor nol ohm</b> <i>(zero-ohmic resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara 0 (nol) ohm hingga 10x10<sup>-3</sup> ohm, tegangan maksimum 300 volt , dengan arus maksimum 3 Ampre.</li>
<li><b>Resistor ohm rendah</b> <i>(low-ohmic resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara 0,1ohm - 2.2 ohm dengan toleransi ±5 - 20%, tegangan maksimum 300 volt , tersedia dalam daya 1 - 2 watt.</li>
<li><b>Resistor ohm tinggi</b> <i>(high-ohmic resistor)</i> adalah resistor yang memiliki nilai resistansi antara 1mega ohm - 10 giga ohm dengan toleransi ±2 - 20%, tegangan maksimum 3 kilo volt , tersedia dalam daya 1 - 6 watt.</li>
<li><b>Resistor lilitan kawat</b> <i>(wire-wound resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 56 kilo ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 500 volt , tersedia dalam daya 1 - 15 watt.</li>
<li><b>Resistor lilitan kawat wadah keramik</b> <i>(ceramic wire-wound resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat yang terbungkus dalam wadah dari bahan keramik dengan bentuk vertikal maupun horisontal, memiliki nilai resistansi antara 0.1 ohm - 56 kilo ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 1000 volt , tersedia dalam daya 5 - 20 watt.</li>
<li><b>Resistor daya</b> <i>(wire-wound power resistor)</i> adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat biasanya digunakan pada industri listrik, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 39 kilo ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 2000 volt , tersedia dalam daya 20 - 100 watt.</li>
<li><b>Resistor SMD </b><i>(surface mount device resistor)</i> adalah resistor yang cara memasangnya ditempelkan pada permukaan PCB, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .</li>
<li><b>Resistor SMD Jaringan</b> <i>(surface mount device network resistor)</i> adalah resistor yang cara memasangnya ditempelkan pada permukaan PCB tetapi dalam satu kemasan terdapat lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .</li>
<li><b>Resistor Jaringan</b> <i>(network resistor)</i> adalah resistor yang dalam satu kemasan terdapat lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .<b><span style="font-size: large;"><span class="KontenIsi"> </span></span></b></li>
</span></ol><span class="KontenIsi"></span></div><span class="KontenIsi"></span></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: large;"><span class="KontenIsi">Sumber : http://beteve.com/ </span></span></b></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-66027913413439108582010-10-04T07:40:00.000-07:002010-10-04T07:40:25.018-07:00Kondensator<span class="KontenIsi"></span><br />
<div style="text-align: justify;">Kondensator atau Capasitor, adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan muatan listrik dengan cara mengumpulkan ketidak-seimbangan internal dari muatan listrik, kemampuan kondensator dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi yang diukur dalam satuan Farad (F)</div><span class="KontenIsi"> Dimana :<br />
1 F = 1.000.000 µF (mikro Farad) <br />
1 µF = 1.000 nF (nano Farad) <br />
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"><img align="left" alt="" height="189" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/c/capsym.png" width="244" />Disamping memiliki nilai kapasitansi, kondensator juga memiliki nilai batas tegangan kerja (working voltage), dan batas temperatur kerja, batas temperatur kerja perlu diperhatikan terutama untuk kondensator jenis elektrolit (Elco), karena temperatur dapat mengubah cairan elektrolit dalam elco yang pada ahirnya dapat mempengaruhi perubahan nilai kapasitansinya.<br />
Kontruksi kondensator terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut dengan bahan dielektrik, fungsi bahan dielektrik tersebut adalah untuk memperbesar kapasitansi kondensator, bahan dielektrik yang biasa digunakan diantaranya adalah : udara, keramik, kertas, kaca, mika, polyester dan elektrolit tertentu.<br />
Menurut polarisasi kutubnya kondensator dibagi menjadi dua jenis, yaitu polar dan non polar, kondensator polar membedakan polarisasi antara kutub positif dan kutub negatif, sedangkan kondensator non polar tidak membedakan polarisasi kutubnya, sehingga untuk kondensator polar maka pemasangannya tidak boleh terbalik sedangkan untuk kodensator nonpolar pemasangannya boleh sembarang, contoh kondensator polar adalah Elco dan Tantalum sedangkan contoh kondensator non polar seperti kondensator kertas, kondensator mika dan kondensator keramik.<br />
Menurut perubahan nilai kapasitansinya, kondensator juga dibagi menjadi dua jenis yaitu kondensator tetap dan kondensator variabel, kondensator tetap berarti nilai kapasitansi dari kondensator tersebut tetap alias tidak dapat diubah, sedangkan kondensator variabel artinya nilai kapasitansi dari kondensator tersebut dapat diubah, contoh kondensator variabel adalah TC (trimmer capasitor) atau VARCO (variable condenser).<br />
</span><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: large;"><span class="KontenIsi">Sumber : http://beteve.com/ </span></span></b></div><br />
<span class="KontenIsi"></span></div></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-75006239796265494692010-10-04T07:32:00.000-07:002010-10-04T07:36:59.033-07:00Resistor Variabel<span class="KontenIsi"><img src="http://beteve.com/img/sidesep.gif" /></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span class="KontenIsi" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">Resistor variabel (<i>variable resistor</i> atau varistor) adalah resistor yang nilai tahanannya dapat berubah atau dapat diubah. Ada bermacam-macam resistor variabel antara lain :</span></div></div><span class="KontenIsi"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://beteve.com/image/dasar/komp/vr/vr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img align="left" alt="" border="0" height="320" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/vr/vr.jpg" width="194" /></a></div><span class="KontenIsi"><u><b>1. Potensiometer (Potentiometer)</b></u><br />
Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis putar) tuasnya, penggunaan tuas dimaksudkan bahwa rangkaian yang menggunakan potensiometer ini sering dilakukan pengaturan, dan ditujukan untuk pemakai, pada pesawat televisi contoh bagian yang sering dilakukan pengaturan adalah bagian kontrol audio, brightness, contrast, dan color.</span>Jenis potensiometer ada dua macam, yaitu linier (lin) dan logaritmik (log). Untuk jenis linier skala penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau besarnya sudut pemutaran tuas (untuk yang model putar) proporsional atau berbanding lurus dengan perubahan tahananya. Sedangkan jenis logaritmik skala penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau besarnya sudut pemutaran tuas (untuk yang model putar) tidak berbanding lurus tetapi sesuai dengan grafik fungsi logaritmik (sesuai hukum logaritma) terhadap perubahan tahananya, potensiometer logaritmik dapat dibuat dari potensiometer linier ditambah dengan resistor eksternal, karena potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal, potensiometer logaritmik lazim digunakan pada pengatur volume audio.</div><div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"> <u><b>2. Trimpot </b><i><b>(Trimmer Potentiometer)</b></i></u><br />
Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara mentrim dengan menggunakan obeng trim. Pada televisi, trimpot biasanya digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian oscilator, rangkaian driver, atau pada penyetelan keseimbangan putih <i>(white balance)</i>. bagian-bagian yang menggunakan trimpot berarti bagian tersebut tidak sering dilakukan penyetelan dan biasanya hanya ditujukan untuk maintenance.<br />
<u><b>3. PTC </b><i><b>(Positive Temperatur Coefisien )</b></i></u><br />
PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu. Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai hambatannya juga ikut naik. Pada pesawat televisi PTC biasanya digunakan untuk memberikan suplay tegangan pada kumparan degausing (degausing coil)<br />
<u><b>4. NTC </b><i><b>(Negative Temperatur Coefisien )</b></i></u><br />
NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai tahanan NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol. Pada pesawat televisi NTC biasanya dipasang pada terminal masukan listrik, ini dimaksudkan untuk mengurangi kejutan tegangan pada rangkaian power suply, sehingga efek yang ditimbulkan dari penambahan NTC ini adalah sebuah kondisi yang disebut sebagai "soft start".</span></div><span class="KontenIsi"> <u><b>5. LDR </b><i><b>(Light Dependen Resistor)</b></i></u><br />
<img align="right" alt="" height="115" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/vr/symrvar.jpg" width="315" />LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.<br />
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan <i>hole</i>-nya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span class="KontenIsi"><i><b><span style="font-size: large;">sumber : http://beteve.com/</span></b></i></span><span class="KontenIsi"> </span></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-14604876662200887732010-10-04T07:26:00.000-07:002010-10-04T07:29:24.141-07:00Modifikasi IC STR-S570x / STR-S670x dengan Transistor Biasa<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi">Saat ini, hampir seluruh perangkat elektronik menggunkan regulator switching / SMPS (<i>Switching Mode Power Supply</i>) untuk supply dayanya, penggunaan regulator switching memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandaing regulator linier, regulator linier memiliki tingkat efisiensi maksimum 50%, sedangkan regulator switching memiliki tingkat efisiensi 85% hingga 95%.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"> Selain efisiensi, keuntungan lain menggunakan regulator switching adalah faktor fleksibilitas dan kesetabilan yang tinggi, bahkan beberapa output tegangan dengan polaritas yang berbeda dan keluaran tegangan yang lebih lebih tinggi daripada masukannya dapat dihasilkan dari satu sumber tegangan saja, dan yang tak kalah mencengangkan adalah dengan ukuran yang hanya seperempat regulator linier bisa dihasilkan besar arus yang sama.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"> Sebuah switching regulator biasanya terdiri atas sebuah PWM control dan sebuah transistor yang difungsikan sebagai switch. PWM (<span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)" style="font-style: italic;">Pulse Width Modulation) </span><span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)">mengontrol berapa lama switch dalam keadaan memutus atau menyambung dimana switch ini dihubungkan dengan sebuah trafo atau induktor, perbandingan waktu sambung (T<i><sub>On</sub></i>) dan waktu putus <span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)">(T<i><sub>Off</sub></i>) switch dalam satu periode siklus menjadi penentu besarnya tegangan keluaran dan bukan tergantung pada tegangan masukannya (Vin), itu sebabnya mengapa televisi Anda tetap menyala normal meskipun tegangan PLN turun hingga 85 Volt saja. PWM biasanya bekerja pada frekuensi antara 50 Khz hingga 100 Khz dengan bentuk gelombang yang hampir persegi, dimana frekwensi dengan bentuk gelombang tersebut akan menimbulkan frekuensi harmonisa jika kurang bagus dalam peredaman, ini menjelaskan mengapa televisi cina akan tertutup gambar berkelok-kelok seperti gangguan sinyal RF jika pada tegangan 180 Volt yang mensupply RGB amplifier capasitornya kering, karena sebenarnya sinyal yang mengganggu tersebut adalah "sinyal" frekuensi dari PWM yang tidak lagi diredam oleh capasitor 10uF atau 22uF / 250 Volt, karena fungsi utama capasitor pada keluaran regulator swiching adalah sebagai filter. </span></span><br />
Secara sederhana rangkaian dari sebuah switching regulator adalah seperti ditunjukkan gambar dibawah ini :</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" height="172" src="http://beteve.com/image/art/modif/strtotr/swreg.gif" width="350" /></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"> Tetapi disini tidak akan dibahas lebih jauh bagaimana sebuah regulator swtching berkerja atau apa saja jenis dari regulator swiching. sebuah e-book yang bagus dapat menjadi bahan bacaan Anda untuk dapat mempelajari lebih jauh mengenai regulator switching.</span><br />
<span class="KontenIsi"><br />
</span></div><span class="KontenIsi"><span style="font-size: large;"><u><b><b>IC Switching Regulator Dengan Jalur Transistor Terpisah </b></b></u></span><br />
<br />
</span><br />
<div style="color: black; text-align: justify;"><span class="KontenIsi"><a href="http://www.sanken-ele.co.jp/en/" target="_blank">Sanken</a>™ memproduksi beberapa seri regulator switching, tetapi yang menjadi perhatian disini adalah seri dengan jalur transistor yang benar-benar terpisah dengan PWM control-nya meskipun berada dalam satu keping <i>(chip)</i>, ini memberikan keuntungan jika kerusakan hanya terjadi pada transistor switching nya saja, maka kita dapat mengganti transistor switching internalnya dengan transistor eksternal tanpa harus mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC baru, dengan cara tersebut kita dapat menekan biaya reparasi yang seharusya tinggi. Karena dengan hanya menambahkan sebuah <a href="http://beteve.com/tr_ps.html" style="color: black;">transistor regulator</a> biasa tentu biayanya jauh lebih murah dari pada harus mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC baru. Selain itu kita juga dapat memilih transistor dengan parameter yang lebih tinggi sehingga menjadi lebih awet.<br />
Tabel dibawah ini menunjukkan tipe-tipe IC switching regulator dengan transistor internal jalur terpisah berikut data Tegangan masukan (Vin) arus output (<i>I<sub>c</sub></i>) dan Daya-nya.</span><br />
<span class="KontenIsi"><br />
</span></div><span class="KontenIsi"> </span><br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr bgcolor="#f5f5f5"> <td><div align="center"><b>Tipe</b></div></td> <td><div align="center"><b>V</b> <i>in</i> (Volt)</div></td> <td><div align="center"><b><i>I</i></b><i>c</i></div></td> <td><div align="center">Daya (W)</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S5703</td> <td><div align="center">110 - 120</div></td> <td><div align="center">6</div></td> <td><div align="center">140</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S5707</td> <td><div align="center">85 - 265</div></td> <td><div align="center">6</div></td> <td><div align="center">90</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S5708</td> <td><div align="center">85 - 265</div></td> <td><div align="center">7.5</div></td> <td><div align="center">120</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S6703</td> <td><div align="center">110 - 120</div></td> <td><div align="center">6</div></td> <td><div align="center">140</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S6704</td> <td><div align="center">110 - 120</div></td> <td><div align="center">5</div></td> <td><div align="center">100</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S6707</td> <td><div align="center">85 - 265</div></td> <td><div align="center">6</div></td> <td><div align="center">90</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S6708</td> <td><div align="center">85 - 265</div></td> <td><div align="center">7.5</div></td> <td><div align="center">120</div></td> </tr>
<tr> <td>STR-S6709</td> <td><div align="center">85 - 265</div></td> <td><div align="center">10</div></td> <td><div align="center">160 </div></td> </tr>
</tbody> </table><span class="KontenIsi"><br />
<span style="font-size: large;"><u><b>Mengganti Transistor Internal Dengan Transistor Eksternal </b></u></span><br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"><b><img align="left" alt="" height="310" src="http://beteve.com/image/art/modif/strtotr/57xx.gif" width="306" /></b>Lihat blok diagram dari IC switching regulator ini, bisa kita lihat bahwa kaki-kaki internal transistor switching-nya benar-benar terpisah jalurnya dari rangkaian lainnya meskipun berada dalam satu <i>chip</i>, kecuali pada kaki emitor (<i>common</i>) yang masih terhubung dengan rangkaian lainnya, tetapi ini tidak menjadi masalah karena kaki emitor nantinya terhubung dengan massa (<i>ground</i>) yang sekaligus menjadi jalur massa bagi rangkain internal (dalam hal ini rangkaian PWM control). Sehingga meskipun transistor switching-nya rusak dalam kondisi hubung singkat ketiga kakinya (EBC-nya) bukan menjadi masalah yang berarti.<img align="right" alt="" height="298" src="http://beteve.com/image/art/modif/strtotr/67xx.gif" width="295" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"> Meskipun sebagian besar kasus yang kami temui bahwa kerusakan IC switching regulator tipe ini hanya terjadi pada transistor switching nya saja, namun sebaiknya Anda melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah memang hanya transistor switching-nya saja yang rusak, karena kemungkinan rangkaian PWM nya juga mengalami kerusakan bisa saja terjadi. Secara sederhana untuk mengetahui bahwa rangkain kontrol PWM nya dalam kondisi normal adalah dengan cara melihat komponen eksternal pendukung rangkaian PWM nya apakah semuanya dalam kondisi normal, tidak ada yang terbakar, putus (<i>open</i>) ataupun hubung singkat (<i>short</i>), jika semuanya normal, hampir bisa dipastikan bahwa rangkaian PWM nya dalam kondisi normal, namun jika ditemui rangkaian eksternal pendukung rangkaian PWM nya ada yang tidak normal, misalnya ditemui dioda nya <i>short</i>, resistornya terbakar atau transistornya <i>short</i> maka upaya penggantian transistor switching internal dengan transistor switching eksternal tidak bisa dilakukan, satu-satunya jalan jika menemui situasi seperti ini adalah mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC Switching Regulator baru. Cara kedua yaitu dengan cara melihat adanya denyut tegangan pada keluaran PWM nya ada atau tidak, caranya lepas hubungan pin nomor 1 dan 3 STR pada PCB, atau bisa langsung dipotong saja pin nomor 1 dan 3 pada STR tersebut, kemudian tes keluan PWM nya ( STR-57xx pada pin nomor 8, sedangkan STR-S67xx pada pin nomor 5) jika ada denyut tegangan berarti rangkaian PWM nya masih normal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"> <b><img align="left" alt="" height="251" src="http://beteve.com/image/art/modif/strtotr/koneksi.gif" width="317" /></b>Jika sudah dapat dipastikan bahwa rangkaian PWM nya dalam kondisi normal, maka kita dapat melakukan penggantian transistor internal dengan transistor eksternal, cara penyambungan nya adalah sebagai berikut, Potong Pin nomor 1 dan 3 pada STR-S570X atau STR-S670X yang terhubung ke PCB, sedangkan pin lainnya biarkan saja, lalu ambil sebuah Transistor yang biasa digunakan untuk <a href="http://beteve.com/tr_ps.html">transistor switching regulator / SMPS</a> dengan parameter Voltase, Arus dan Daya yang sama atau lebih tinggi dari parameter transistor switching internal STR-S570X atau STR-S670X, penggunaan transistor dengan parameter Voltase, Arus dan Daya yang lebih tinggi memungkinkan umur transistor menjadi lebih panjang. Kemudian hubungkan kaki Basis (<i>Base</i> ) transistor ke jalur PCB yang semula terhubung ke Pin nomor 3 IC, kaki Emitor (<i>Common</i>) ke Pin nomor 2 IC, dan kaki Kolektor (<i>Collector</i>) ke PCB yang semula terhubung ke Pin nomor 1 IC. Pasang pendingin pada transistor secukupnya dan pastikan Resistor fuse yang terhubung pada Pin nomor 2 IC tidak dalam keadaan putus (<i>open</i>), resistor ini biasanya bernilai antara 0.2 - 0.33 Ω / 1 - 2 Watt.<br />
Coba Switching regulator dengan memberi tegangan listrik dan ukur semua tegangan keluarannya, jika semua tegangan dalam kondisi normal sesuai dengan tegangan referensi, maka pekerjaan modifikasi telah selesai.</span><br />
<span class="KontenIsi"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><i><b><span class="KontenIsi"><span style="font-size: large;">sumber : http://beteve.com/ </span></span></b></i></div><span class="KontenIsi"></span></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-38404646911550940072010-10-04T07:09:00.000-07:002010-10-04T07:18:14.088-07:00Dioda<div style="text-align: justify;"><span class="KontenIsi"><img src="http://beteve.com/img/sidesep.gif" /></span><br />
<span class="KontenIsi"><b>Dioda</b> adalah komponen elektronik yang mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda untuk polaritas positif dan katoda untuk polaritas negatif. Di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu.<br />
<img align="left" alt="" height="50" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/d/diodapn.gif" width="369" />Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus searah saja, yaitu pada saat dioda diberikan catu maju (forward bias) dari anoda (sisi P) ke katoda (sisi N). Pada kondisi tersebut dioda dikatakan dalam keadaan menghantar (memiliki tahanan dalam sangat kecil). Sedangkan bila dioda diberi catu terbalik (reverse bias) maka maka pada kondisi ini dioda tidak menghantar (memiliki tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir).<br />
Untuk dioda silikon arus mulai dilewatkan setelah tegangan ≥ 0.7 Volt DC, sedangkan untuk dioda Germanium mulai dilewatkan setelah tegangan mencapai ≥ 0.3 Volt DC.<br />
Penerapan dioda semi konduktor yang umum adalah sebagai penyearah, selain fungsi lain seperti pembatas tegangan, detektor dan clipper.</span><br />
<br />
<span class="KontenIsi"></span><span class="KontenIsi"><b>Jenis-jenis Dioda</b></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://beteve.com/image/dasar/komp/d/dsym.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img align="left" alt="" border="0" height="195" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/d/dsym.jpg" width="200" /></a><a href="http://beteve.com/image/dasar/komp/d/alldioda.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img align="left" alt="" border="0" height="200" src="http://beteve.com/image/dasar/komp/d/alldioda.jpg" width="87" /></a><span class="KontenIsi"><b> </b></span><span class="KontenIsi"><b>Dioda biasa </b>Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon atau dari germanium. Dioda biasa kadang dikemas dalam satu wadah yang berisi dua atau empat buah dioda yang disebut dengan dioda jembatan (Bridge dioda) atau yang biasa dikenal dengan sebutan dioda kuprok.<br />
<b> Dioda Pemancar Cahaya (LED) </b> Bila dioda dibias forward, electron pita konduksi melewati junction dan jatuh ke dalam hole. Pada saat elektron-elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, mereka memancarkan energi. Pada dioda LED energi dipancarkan sebagai cahaya, sedangkan pada dioda penyearah energi ini keluar sebagai panas. Dengan menggunakan bahan dasar pembuatan seperti gallium, arsen dan phosfor pabrik dapat membuat LED dengan memancarkan cahaya warna merah, kuning, dan infra merah (tak kelihatan). Led yang menghasilkan pancaran cahaya tampak biasanya digunakan untuk display mesin hitung, jam digital dan lain-lain. Sedangkan Led infra merah dapat digunakan dalam sistim tanda bahaya pencuri dan lingkup lainnya yang membutuhkan cahaya tak kelihatan, juga untuk remote control. Keuntungan lampu Led dibandingkan lampu pijar adalah umurnya panjang, teganagnnya rendah dan saklar nyala matinya cepat. Gambar 2.1 dibawah ini menjukkan lambang atau simbol dari macam dioda.<br />
<b> </b><b>Dioda Photo </b>Energi thermal menghasilkan pembawa minoritas dalam dioda, makin tinggi suhu makin besar arus dioda yang terbias terbalik. Energi cahaya juga menghasilkan pembawa minoritas. Dengan menggunakan jendela kecil untuk membuka junction agar terkena sinar, pabrik dapat membuat <i>dioda photo</i>. Jika cahaya luar mengenai junction dioda photo yang dibias terbalik akan dihasilkan pasangan electron-hole dalam lapisan pengosongan. Makin kuat cahaya makin banyak jumlah pembawa yang dihasilkan cahaya makin besar arus reverse. Oleh sebab itu dioda photo merupakan detektor cahaya yang baik sekali.<br />
<b> Dioda Varactor </b>Seperti kebanyakan komponen dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi luar ini biasanya lebih kecil dari 1 pF. Dioda silicon yang memanfaatkan efek kapasitansi yang berubah-ubah ini disebut dioda varactor. Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan perkataan lain varaktor yang dipasang parallel dengan inductor merupakan rangkaian tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan riverse pada varactor kita dapat mengubah frekuensi resonansi. Penerapan dioda varaktor ini biasanya pada tuner yang ditala menggunakan tegangan.<br />
<b> Dioda Schottky </b>Dioda schottky menggunakan logam emas, perak atau platina pada salah satu sisi junction dan silicon yang di dop (biasanya type-n) pada sisi yang lain. Dioda semacam ini adalah piranti unipolar karena electron bebas merupakan pembawa mayoritas pada kedua sisi junction. Dan dioda Schottky ini tidak mempunyai lapisan pengosongan atau penyimpanan muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya piranti ini dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas kemampuan dioda bipolar.<br />
<b>Dioda Step-Recovery </b>Dengan mengurangi tingkat doping dekat junction pabrik dapat membuat dioda step-recovery piranti yang memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama konduksi maju dioda berlaku seperti dioda biasa dan bila dibias terbalik dioda ini konduksi sementara lapisan pengosongan sedang diatur dan kemudian tiba-tiba saja arus balik menjadi nol. Dalam keadaan ini seolah-olah dioda tiba-tiba terbuka menjepret (snaps open) seperti saklar, dan inilah sebabnya kenapa dioda step-recovery sering kali disebut dioda snap. Dioda step-recovery digunakan dalam rangkaian pulsa dan digital untuk menghasilkan pulsa yang sangat cepat. Snap-off yang tiba-tiba dapat menghasilkan pensaklaran on-off kurang dari 1 ns. Dioda khusus ini juga digunakan dalam pengali frekuensi.<br />
<b> Dioda Zener </b>Dioda zener dibuat untuk bekerja pada daerah breakdown dan menghasilkan tegangan breakdown kira-kira dari 2 sampai 200 Volt. Dengan memberikan tegangan terbalik melampaui tegangan breakdown zener, piranti berlaku seperti sumber tegangan konstan, dengan kata lain dioda zener akan membatasi tegangan agar tidak lebih besar dari tegangan breakdownnya. Dioda Zener banyak digunakan kedua setelah dioda penyearah, dioda zener adalah komponen utama regulator tegangan.</span><br />
<span class="KontenIsi"></span><br />
<span class="KontenIsi"></span><br />
<span class="KontenIsi"></span><br />
<h4><span class="KontenIsi"> Kerusakan yang sering ditemui pada Dioda</span></h4><ul><span class="KontenIsi">
<li>Arus bocor saat di beri bias terbalik</li>
<li>Hubung singkat / tegangan tembus saat di beri bias terbalik</li>
<li>Sirkuit terputus</li>
</span></ul><span class="KontenIsi"></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="KontenIsi"><i><b><span style="font-size: large;">sumber : http://beteve.com/</span></b></i></span></div></div>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3018737888851270335.post-964383132595336992010-10-02T10:39:00.000-07:002010-10-02T10:48:17.801-07:00"Untukmu IBU"<div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Detik – demi detik kau selalu ada untuk Q</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Hari – demi hari kau semakin menyayangi Q</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Tahun – demi tahun kau selalu menjaga Q</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Kau tak pernah lelah melindungi Q</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q kan berjanji pada mu</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q kan selalu lakukan semua yang kau minta</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q kan mencoba membalas semua kebaikan mu</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Namun betapa durhakanya diri Q</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q telah menyakiti hatimu</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q telah membuatmu menangis</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q pun telah membuatmu sedih</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Mengapa kau selalu sabar ibu???</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Mengapa kau selalu mau memaafkan Q???</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Apa yang Q lakukan tak sesuai dengan yang berikan pada Q</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Mengapa Q begitu tega pada mu</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Maafkanlah Q ibu</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Q kan selalu menjaga dan menyayangimu selamanya ibu</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><span style="font-size: small;"><b>Love n miss u selalu…</b></span></div><div style="color: #3d85c6;"><br />
</div><span style="color: #3d85c6; font-size: small;"><b>By : uyuy</b></span>" UYUY harus semangat "http://www.blogger.com/profile/14229339073327239253noreply@blogger.com0